Sembilan Pelaku Maksiat Diamankan Satpol PP

Selasa, 20 November 2018, 19:18 WIB | News | Kota Padang
Sembilan Pelaku Maksiat Diamankan Satpol PP
Kepala Satpol PP Padang, Yadrison ikut menginterogasi sembilan orang yang terjaring dalam operasi penertiban yang digelar Ahad (18/11/2018) dinihari. (humas)
VISI MISI CALON GUBERNUR SUMBAR PILKADA SERENTAK 2024

VALORAnews - Personel Satpol PP Padang, mengamankan tujuh perempuan dan dua orang laki-laki yang keluyuran hingga dinihari pada Ahad (18/11/2018). Satu orang perempuan di antaranya, WF (17), diduga perempuan nakal, karena diamankan saat berada di salah satu kamar di sebuah hotel di kawasan Jl Thamrin, Padang.

Sementara, satu pasangan, JP (34) dan YZ (17) diamankan di kawasan Gor H Agus Salim Padang, saat duduk berduan di tempat gelap, padahal telah larut malam. Untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan petugas mengamankan keduanya ke Mako Satpol PP.

Masih di sekitar kawasan GOR Agus Salim, petugas juga memergoki seorang waria, Dian Elfitra (26) yang berusaha kabur saat melihat mobil petugas yang melewati kawasan tersebut.

Sedangkan dua orang wanita lagi dengan inisial FB (18) dan SY (18) ditertibkan petugas di kawasan Simpang Pujasera sekira pukul 01.00 WIB dini hari serta satu orang laki-laki KM (32) yang juga bersama dengan mereka.

Baca juga: 3 Anggota DPRD Mentawai Dicokok Pesta Narkoba Bersama Seorang Kontraktor

Selain itu dua orang wanita yang diduga lesbian, DF (27) dan NS (23), terciduk petugas di Kafe Pelangi, kawasan Pondok Kecamatan Padang Selatan.

Kasat Pol PP Padang, Yadrison mengatakan, setiap kali anggotanya menemukan PSK, maka yang bersangkutan langsung dikirim ke Panti Andam Dewi, Solok. "Bagi remaja yang berkelainan ini, akan kita serahkan ke Dinas Sosial," ungkapnya.

Ditegaskan Yadrison, semua elemen masyarakat Padang, menolak yang namanya maksiat dan LGBT di ibu kota provinsi Sumbar ini. "Bagi kaum yang menyimpang, saya imbau untuk segera bertobat. Tidak usah ikutkan gaya-gaya barat itu," terangnya.

"Kita berada di Ranah Minang yang sudah mempunyai falsafah adat, Adat Basandi Sarak, Sarak basandi Kitabullah. Yang dilakukan itu, tidak sesuai dengan adat dan budaya kita, segeralah untuk berubah cara bergaulnya," imbau Yadrison. (rls/vry)

Baca juga: Granat Sumbar: Gerakan Anti Narkoba Layak Masuk Kurikulum Muatan Lokal di Setiap Satuan Pendidikan

TANGGAPAN MASYARAKAT TENTANG CALON GUBERNUR DAN WAKIL GUBERNUR PILKADA SERENTAK 2024

Penulis:
Editor:
Sumber:

Bagikan: