Lestarikan dan Pamerkan Seni Budaya Minangkabau dengan Festival Siti Nurbaya
VALORAnews - Dalam rangka melestarikan seni dan budaya tradisional Minangkabau di Kota Padang, Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Padang, menggelar Festival Siti Nurbaya (FSN) yang ke-8 pada 2018 ini.
Event tahunan yang berlangsung selama 9-11 November ini, dibuka Asisten Administrasi Umum Setdaprov Sumbar, Nasir Ahmad. Pembukaan ditandai dengan penabuhan gendang bersama Walikota Padang dan Unsur Forkopimda Padang.
Alek bagi "Kota Bingkuang" itu pun tentu sudah ditunggu-tunggu oleh masyarakat, karena kegiatan ini merupakan wadah bagi komunitas Anak Nagari dan kecamatan serta pelaku seni dan budaya untuk berpartisipasi dan berkompetisi. Terlebih, ajang ini juga sebagai salah satu sarana memperkenalkan seni dan budaya Minang kepada wisatawan lokal maupun mancanegara.
"Budaya merupakan bagian yang tidak bisa dipisahkan dari kehidupan sosial manusia, karena budayalah yang membuat manusia kreatif, berinovatif dan perlu sekali dalam mengisi kehidupan," sebut Walikota Padang, H Mahyeldi dalam sambutannya pada kegiatan yang dilangsungkan di pelataran Pantai Cimpago, Jumat (9/11/2018) sore itu.
Baca juga: Survei Voxpol Pilgub Sumbar 2024, Elektabilitas Mahyeldi-Vasko 70,3 Persen, Epyardi-Ekos 16,8 Persen
Budaya lokal di Kota Padang sangat beragam mulai dari kesenian seperti Rabab, Saluang, Dendang Pauh dan lain sebagainya. Sementara di bidang kuliner juga tak kalah menarik, yaitunya mempunyai masakan tradisional yang beragam pula bahkan telah mendunia seperti halnya Rendang.
"Dengan potensi tersebut, tentu kepada seluruh warga kota diharapkan untuk terus menggiatkan dan melestarikannya melalui berbagai kreatifitas guna kemajuan Padang kota tercinta ini. Apalagi di tengah mulai banyaknya gempuran budaya asing dewasa ini, kita tidak anti budaya luar tetapi budaya lokal harus senantiasa kita pelihara secara baik," imbau Mahyeldi.
Mahyeldi berharap, masyarakat Kota Padang khususnya generasi muda untuk senantiasa mewarisi dan melestarikan seni budaya yang penuh dengan kearifan lokal tersebut. Sehingga membawa kemajuan terhadap diri sendiri, masyarakat dan menghindari hal-hal negatif tentunya.
"Semoga, melalui FSN yang memasuki tahun pelaksanaan kedelapan ini, diharapkan mampu mewujudkan harapan itu semua. Sehingga memberikan manfaat-manfaat dan juga kontribusi untuk kemajuan Padang ke depan," tukas Mahyeldi.
Baca juga: Gubernur Lantik Hani Syopiar Rustam jadi Pjs Wali Kota Bukittinggi, Bertugas 2 Bulan
Kepala Disbudpar Padang, Medi Iswandi menyebutkan, untuk FSN 2018 pihaknya lebih banyak melibatkan anak muda serta komunitas di Kota Padang. Terlebih sejak perhelatan di tahun lalu, komunitas-komunitas di Padang selain turut serta hadir namun juga ikut meramaikan beragam kegiatan.
Penulis:
Editor:
Sumber:
Berita Terkait
- Debat Pamungkas Pemilihan Wali Kota dan Wakil Wali Kota Padang Berlangsung 3,5 Jam
- Reses Dapil Masa Sidang I ke Kecamatan Nanggalo, Evi Yandri Terima 30 Aspirasi Warga
- LUTD PLN, Wujudkan Mimpi Asmanidar 'Bertemu' Prabowo-Gibran
- Debat Pilkada Padang 2024, Cawakonya Lulusan Luar Negeri, Panelisnya Dosen dan Akuntan
- Kombes Ferry Harahap Wisuda Gelar Doktor Administrasi Publik, Ini Harapan Plt Gubernur Sumbar