Ketersediaan LPG 3 Kg dan Pupuk Bersubsidi Terus Dijaga
VALORAnews - Gas LPG 3 Kg dan pupuk adalah barang bersubsidi yang berada dalam pengawasan pemerintah, harus senantiasa terjaga ketersediaan pengadaan dan kelancaran distribusinya dalam memenuhi kebutuhan masyarakat terutama kategori menengah ke bawah.
Oleh karena itu, Pemerintah Kota Padang melalui Bagian Perekonomian terus berupaya menjaga ketersediaan pengadaan dan kelancaran pendistribusian gas LPG 3 Kg agar tepat sasaran serta terlaksananya pendistribusian pupuk sesuai azaz 6 tepat.
Seperti halnya gas LPG 3 Kg, biasanya mengalami masalah beragam seperti bervariasinya harga eceran tertinggi (HET). Kemudian, gas LPG 3Kg juga sering habis di pangkalan dikarenakan ketika gas masuk becak sudah menunggu. Di samping itu juga adanya rumah makan atau restoran besar memakai gas LPG 3 Kg yang tidak sesuai peruntukkan.
Terkait masalah pupuk yaitu belum terlaksananya pendistribusian pupuk sesuai azaz 6 tepat. Lalu perencanaan pupuk pun tidak sesuai dengan musim tanam.
Baca juga: Jatah Pupuk Subsidi Agam Sebanyak 13478 Ton, Ini Harga Tebus per Kg
"Pemko Padang perlu menggelar Rakor membahas gas LPG 3 Kg dan pupuk ini. Diharapkan melalui Rakor dan evaluasi ini, semua pelaku usaha yang hadir diimbau agar betul-betul dapat melaksanakan pendistribusian barang bersubsidi sesuai dengan aturan dan HET yang telah ditetapkan," sebut Kepala Bagian Perekonomian Setda Kota Padang, Edi Dharma sewaktu membuka Rakor yang dilangsungkan di Ruang Abu Bakar Ja'ar Balaikota Padang, Rabu (7/11/2018) itu.
Edi menjelaskan, peruntukan barang penting strategis yang disubsidi pemerintah menjadi sangat rawan jika peruntukannya bukan pada tempatnya. Sehingga maksud pertumbuhan ekonomi bagi lapisan masyarakat menengah ke bawah tidak menjadi tercapai, yang hal itu ditenggarai dengan ditemukannya fenomena menjelang akhir tahun ini yakni terjadinya peningkatan yang tidak normal terhadap konsumsi bahan bakar bersubsidi terutama gas LPG 3 Kg.
"Beberapa usaha untuk mengantisipasi kelangkaan gas LPG 3 Kg di Kota Padang merupakan tanggung jawab kita bersama selaku pemerintah yang telah diberi amanah untuk mengelolanya. Namun upaya-upaya yang telah dilakukan khususnya dalam menambah kuota gas LPG 3 Kg masih belum mampu menyelesaikan dan tentu harus dicarikan solusinya kembali," imbuhnya didampingi Kasubag Ekonomi Ketahanan Daerah, Marta Linda.
Melalui Rakor tersebut, harap Edi, bisa jadi salah satu wadah untuk bersama-sama dalam merumuskan berbagai masalah yang ditemui. Sesuai tema Rakor tersebut yaitu tepatnya pendistribusian barang bersubsidi dapat meningkatkan produktivitas dan pengendalian inflasi.
Baca juga: Jatah Pupuk Bersubsidi Padang Panjang; 110 Ton Urea dan 80 Ton NPK
Dalam Rakor ini menghadirkan narasumber di antaranya Mulyana Savitri (Kejaksaan Negeri Padang) yang membahas konsekwensi hukum terhadap penyalahgunaan barang bersubsidi yakni gas LPG 3 Kg dan pupuk.
Penulis:
Editor:
Sumber:
Berita Terkait
- Ada 6 TPS Khusus di Pilkada Padang 2024, Juga Ada Tempat Tertentu, Ini Lokasinya
- Debat Pamungkas Pemilihan Wali Kota dan Wakil Wali Kota Padang Berlangsung 3,5 Jam
- Reses Dapil Masa Sidang I ke Kecamatan Nanggalo, Evi Yandri Terima 30 Aspirasi Warga
- LUTD PLN, Wujudkan Mimpi Asmanidar 'Bertemu' Prabowo-Gibran
- Debat Pilkada Padang 2024, Cawakonya Lulusan Luar Negeri, Panelisnya Dosen dan Akuntan