Memilih Pemimpin, Syafrizal: Gunakan Ilmu atau Bertanya

Jumat, 31 Juli 2015, 14:34 WIB | Wisata | Kab. Pesisir Selatan
Memilih Pemimpin, Syafrizal: Gunakan Ilmu atau Bertanya
Ikon pilkada.
VISI MISI CALON GUBERNUR SUMBAR PILKADA SERENTAK 2024

VALORAnews - Umat Islam harus tetap waspada, dalam menentukan pemimpin di pemilihan serentak 2015. Pilihlah pemimpin yang sesuai dengan anjuran agama Islam. Selain itu, ajang pemilihan ini jangan sampai membuat masyarakat jadi terkotak-kotak yang bisa menjurus pada perpecahan.

Demikian dikatakan Kasi Bimas Islam Kemenag Kabupaten Pesisir Selatan, Syafrizal, Jumat (31/7/2015) jelang pemilihan bupati dan wakil bupati Pessel 2016-2021 yang akan digelar serentak di dua kota, 10 kabupaten dengan enam kabupaten/kota yang hanya melaksanakan pemilihan gubernur/wakil gubernur Sumbar pada 2015 ini.

"Umat Islam di Kabupaten Pesisir Selatan, harus saling menghargai dalam menjatuhkan pilihan. Setiap kandidat yang terpilih atau tidak terpilih, harus mengakui itulah yang terbaik," ungkap Syafrizal, di Painan.

Dikatakan, berbagai persoalan, tidak disengaja bisa saja terjadi dalam pemilihan 2015. Apalagi perbedaan menentukan pilihan, bisa jadi perpecahan antarsesama umat Islam. Khususnya, umat Islam di Kabupaten Pesisir Selatan yang mayoritas Islam penduduknya.

Baca juga: PILKADA 2024: Di Pessel, Pemilih Berkurang 555 Orang di DPT

"Siapapun, pemenangnya nanti. Itulah yang terbaik dan masing-masing kita harus bisa mengakuinya," harap Syafrizal.

Dia menambahkan, masyarakat tidak boleh ada yang golput. Pasalnya, golput alias tidak ikut memilih, dalam agama Islam tidak dibenarkan. Kalau seandainya ada yang golput, berarti masyarakat Islam mencoba mengingkari ajaran agama Islam.

"Dalam Islam, jalan bertiga saja, harus ada yang menjadi pemimpin. Begitu lah rasulullah mengingat, tentang penting seorang pemimpin," terang Syafrizal.

Dijelaskan, masyarakat Islam harus bisa memilih pemimpin muslim. Akhlak seorang pemimpin, harus bisa menjadi panutan. "Harus melihat agamanya, akhlaknya seorang pemimpin yang akan dipilih. Kalau tidak bisa mengetahui, tanyalah orang yang lebih mengetahuinya," imbuh Syafrizal.

Baca juga: PILKADA 2024, BAWASLU: Masyarakat jangan Takut Melaporkan Kecurangan

Ia juga menyarankan, memilih harus mempunyai ilmu tentang siapa yang akan dipilih. Pasalnya, dalam menitipkan amanah kepada satu orang pemimpin harus lah diserahkan kepada pemimpin yang ahlinya. Supaya daerah bisa menjadi lebih baik kedepannya.

Halaman:
TANGGAPAN MASYARAKAT TENTANG CALON GUBERNUR DAN WAKIL GUBERNUR PILKADA SERENTAK 2024

Penulis:
Editor: Devan Alvaro
Sumber:

Bagikan: