Pertama Muncul Agustus 2016: Bunga Raflesia Kembali Mekar di Nagari Salo
VALORAnews - Bunga Raflesia kembali ditemukan mekar di Bukit Baka, Kampung Kuruak, Nagari Salo, Kabupaten Agam, Sumbar, Ahad (29/7/2018). Bunga sejenis juga mekar di lokasi tersebut, 4 Agustus 2016 lalu.
"Mekarnya masih belum sempurna. Lokasinya berada tak jauh dari bak air Pamsimas di Kampuang Kuruak," ungkap warga Nagari Salo, yang mengunggah bunga langka ini di jejaring sosialfacebook, Feri Kurniawan, Ahad (29/7/2018).
Masih belum diketahui, jenis raflesia yang akan mekar sempurna ini. "Sepertinya, mirip dengan yang mekar dua tahun lalu," terangnya.
Dikatakan, akses jalan menuju lokasi bunga mekar ini cukup bagus. Namun, karena lokasi tumbuhnya berada di gugusan perbukitan Bukit Barisan dengan ketinggian cukup tinggi, membuat lokasi itu membutuhkan perjuangan ekstra.
Baca juga: Bunga Raflesia Arnoldi Mekar di Hutan Palupuah, Butuh 3,5 Jam Jalan Kaki dengan Rute Menantang
Di dunia, terdapat sedikitnya 27 jenis bunga Rafflesia. Kebanyakan orang hanya mengenal bunga Rafflesia Arnoldi yang sering tumbuh di hutan Bengkulu. Ternyata, banyak jenis Rafflesia yang tumbuh di hutan lain di luar Provinsi Bengkulu dan bukan jenis Rafflesia Arnoldi.
Dikutip dari buku Rafflesia, Pesona Bunga Terbesar di Dunia (Agus Susatya, 2011),Rafflesia arnoldii, paling populer, paling banyak yang ada di hutan Bengkulu. Paling banyak dikenal oleh masyarakat karena ditemukan pertama kali oleh Sir Stamford Raffles dan Dr Joseph Arnold pada 1818 di Desa Pulo Lebar (Kecamatan Pino Raya), 30 km dari Kota Manna, Kabupaten Bengkulu Selatan.
Bunga ini jadi icon lambang Provinsi Bengkulu. Rafflesia Arnoldi merupakan jenis yang terbesar di dunia (The Biggest of Flower in The World) dengan diameter 70-110 sentimeter. Rafflesia Arnoldii dijuluki juga sebagai Patma Raksasa dan mendapat predikat sebagai Puspa Langka Nasional (Kepres No 4 Tahun 1993). (kyo)
Baca juga: Khatam Quran XXIII Nagari Salo Diikuti Perantau, Ini Harapan Bupati Agam
Penulis:
Editor: Devan Alvaro
Sumber:
Berita Terkait
- Nagari Pagadih jadi Nominator 10 Terbaik ADWI Tahun 2024 Kategori Kelembagaan dan SDM
- Pokdarwis Sungai Batang Dilatih Pariwisata Ramah Muslim, Ini Harapan Pjs Bupati Agam
- 40 Pelaku Usaha Dibekali Pengetahuan tentang Pentingnya Kebersihan dalam Industri Pariwisata
- Nagari Pasia Laweh Miliki Museum Adat dan Kebudayaan, Ini Harapan Pjs Bupati
- Agam Usulkan Festival Rakik-rakik jadi Agenda KEN 2025