Inilah Alasan Partai Gerindra Dukung Emzalmi-Desri
VALORAnews - Banyak yang bertanya-tanya, alasan Partai Gerindra mendukung pasangan Emzalmi dan Desri Ayunda di Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) serentak 27 Juni 2018. Padahal, secara nasional, Gerindra-PKS-PAN disebut "sekutu dan segajah".
Sekretaris DPD Partai Gerindra Provinsi Sumatera Barat, Desrio Putra mengungkap enam alasan Partai Gerindra ikut mengusulkan pasangan Emzalmi-Desri Ayunda sebagai calon Walikota dan Wakil Walikota Padang periode 2019 - 2024.
Pertama, pasangan Emzalmi dan Desri Ayunda memiliki visi dan misi yang diyakini dapat diwujudkan dalam periode 2019-2024. Visi dan misi tersebut bukan hanya sebatas bualan sebagai dagangan kampanye.
Visi dan misi tersebut akan mampu membawa kota Padang menjadi kota yang lebih maju dan modern dengan masyarakatnya yang lebih makmur dan sejahtera. Terwujudnya kesetaraan dan pemerataan pembangunan di wilayah pusat dan wilayah pinggir kota.
Baca juga: Majelis BPSK Padang Temui Wakil Ketua DPRD Sumbar, Ini yang Dibicarakan
Kedua, pasangan Emzalmi dan Desri adalah pasangan Ideal, perpaduan antara birokrat/pamong senior dengan pengusaha atau swasta yang akan meningkatkan sinergisitas antara pemerintah dengan swasta dalam meningkatkan pertumbuhan ekonomi masyarakat kota Padang.
Ketiga, pasangan yang tua dengan muda, yang tua akan menghormati yang muda dan yang muda juga akan lebih santun kepada yang lebih tua. Saling bekerja sama, kompak, tidak meninggalkan satu dan lainnya. Walikota tidak akan meninggalkan wakilnya dalam keadaan seperti apapun karena sosok Emzalmi yang sudah banyak merasakan asam garamnya memegang jabatan.
"Pak Emzalmi bukanlah tipikal otoriter dan memihak hanya pada satu kelompok saja. Beliau lebih menempatkan diri sebagai seorang sepuh yang akan berdiri di pihak manapun sepanjang untuk mewujudkan keberhasilan pembangunan kota. Lihat saja saat ini, beliau didukung oleh perpaduan partai-partai politik, baik partai nasionalis maupun partai agamis," ungkapnya.
Keempat, pasangan ini keduanya adalah putra asli anak nagari kota Padang, bukan dari perspektif yang tidak putra asli tidak pantas memimpin kota Padang, tetapi kalau keduanya putra asli kota Padang akan lebih diyakini keduanya akan membangun kota Padang dengan sepenuh hati. Sudah pasti keduanya akan malu kepada anak kemenakan, kepada kaum, kepada saudara sepersukuan jika tidak berhasil mensejahterakan masyatakat kota Padang.
Baca juga: Ketua DPRD Sumbar Ingatkan Siswa SMAN 16 Padang Jauhi Tawuran, Narkoba dan Pergaulan Bebas
Kelima, Emzalmi adalah seorang teknokrat. Bagi teknokrat hasil karya itu jauh lebih penting dari pada wacana. Teknokrat yang telah berpuluh tahun mengabdi untuk rakyat tidak terbiasa mengumbar semua hasil karya yang telah diciptakannya. Bahkan besar kemungkinan hasil karya atau idenya sendiri yang kemudian diclaim sebagai hasil kerja orang lain.
Penulis:
Editor:
Sumber:
Berita Terkait
- Debat Pamungkas Pemilihan Wali Kota dan Wakil Wali Kota Padang Berlangsung 3,5 Jam
- Reses Dapil Masa Sidang I ke Kecamatan Nanggalo, Evi Yandri Terima 30 Aspirasi Warga
- LUTD PLN, Wujudkan Mimpi Asmanidar 'Bertemu' Prabowo-Gibran
- Debat Pilkada Padang 2024, Cawakonya Lulusan Luar Negeri, Panelisnya Dosen dan Akuntan
- Kombes Ferry Harahap Wisuda Gelar Doktor Administrasi Publik, Ini Harapan Plt Gubernur Sumbar