Kejahatan Berbahasa di Dirty Vote

*Nadia Maharani

Selasa, 13 Februari 2024 | Opini
Kejahatan Berbahasa di Dirty Vote
Nadia Maharani.

Para ahli linguistik forensik mengidentifikasi permasalahan terkait kejahatan berbahasa dengan berbagai metode, baik melalui tuturan lisan maupun tulisan.

Ketika menangani tuturan lisan, mereka memperhatikan gaya bahasa, fonetik forensik, dan dialek yang digunakan oleh penutur.

Berbeda dalam kasus tulisan, mereka menggunakan analisis sidik jari dan isi tulisan untuk mengungkapkan makna dari teks tersebut.

Kejahatan berbahasa secara lisan sering kali ditemukan dalam bentuk ujaran kebencian, berita palsu, dan pencemaran nama baik.

Sementara itu, kejahatan berbahasa dalam tulisan dapat ditemukan dalam surat, catatan bunuh diri, dan analisis sidik jari.

Para peneliti menentukan jenis kejahatan berbahasa dengan menganalisis setiap tuturan pengguna media sosial dengan menggunakan pendekatan linguistik pragmatik.

Setelah itu, tuturan tersebut dievaluasi dalam konteks linguistik forensik.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa tuturan pengguna media sosial YouTube sering kali mengandung makna yang kurang sopan atau melanggar maksim kesopanan dalam berbahasa.

Dengan kata lain, dalam situasi berbicara, penutur seringkali menggunakan kata-kata atau kalimat yang dapat secara tidak sengaja atau sengaja menimbulkan ketidaknyamanan atau melanggar maksim kesopanan dalam berbahasa.

Seperti, pelanggaran terhadap maksim kebijaksanaan, maksim penerimaan, maksim kemurahan hati, maksim kerendahan hati, maksim kecocokan, dan maksim kesimpatian.

Disamping itu, menurut Warami (2018), dalam konteks linguistik forensik, paradigma pembuktian memiliki implikasi yang menegaskan kepastian yang mutlak bagi setiap individu berdasarkan logika dan pengamatan yang diperoleh dari nilai rasa dan pertimbangan akal.

Halaman:

*Junior Writer JC Institute

Bagikan:
Dr dr Zuhrah Taufiqa MBiomed.

Tanggulangi Stunting dengan Edukasi Gizi dan PMT Pangan...

Opini - 03 Mei 2024

Oleh: Dr dr Zuhrah Taufiqa MBiomed

Dr. Rhandyka Rafli, Sp.Onk.Rad(K)

Kesenjangan Pelayanan Kanker: Tantangan dan Harapan

Opini - 01 Mei 2024

Oleh: Dr. Rhandyka Rafli, Sp.Onk.Rad(K)

Muhammad Fadli.
Ketua Pusat Studi Humaniora Universitas Andalas

Fenomena Politik Keluarga dan Tantangan Demokrasi Kita

Opini - 08 Maret 2024

Oleh: Dr Hary Efendi Iskandar

Dr. Hary Efendi Iskandar

Benarkah Gerakan Kampus Partisan

Opini - 27 Februari 2024

Oleh: Dr. Hary Efendi Iskandar