ASN Berpihak di Pilwako, Maron: Ingat, Situasi Politik Gampang Berubah
Ia justeru tetap berkonsentrasi pada amanah yang sudah diberikan gubernur Sumatera Barat, sebagai pejabat bupati. Namun, Maron mengakui bahwa terkadang ada kegamangan sebagian ASN akibat intervensi politik masih sangat besar dalam manajemen pengangkatan, pemberhentian, dan pemindahan pegawai.
Hal ini kadang terjadi pada saat usai pemilihan Kepala Daerah. Banyak pejabat-pejabat yang dinilai memiliki etos kerja yang bagus justeru terdepak ketika dilakukan pengangkatan kepala OPD yang baru. Tapi Maron mengatakan hal ini sering terjadi akibat ulah dari ASN itu sendiri, karena latah masuk ke ranah politik praktis dan terlibat mendukung salah satu calon yang kalah.
"Karena dinilai tidak sejalan maka tidak diberi jabatan. Lain halnya kalau netral dan hanya kosentrasi menjalankan tugas sesuai dengan aturan, saya rasa tidak akan berdampak terhadap jabatan. Hal itu saya alami sendiri," ujar ketua Forum Tigo Sandiang ini.
Ia justeru diberi jabatan sebagai Komisaris Utama PT. Dinamika (BUMD) oleh Gubernur Sumatera Barat terpilih Gamawan Fauzi. Padahal dirinya bukanlah ASN yang menjadi bagian dari tim yang menyukseskan Gamawan Fauzi, hingga berhasil menduduki kursi Gubernur Sumatera Barat pada Pilgub 2005.
"Seharusnya, ASN hati-hati dan tidak terlibat politik praktis. ASN harus tetap sebagai pegawai profesional saja. Saya yakin, ASN yang ada di Pemerintah Kota Padang ini akan memahami aturan yang sudah ada, jangan libatkan diri dalam kegiatan calon atau pasangan calon kepala daerah," kata Maron.
Bahkan Maron memberi contoh, Emzalmi sebagai birokrat senior. Sosok yang dinilai tidak pernah berpihak pada setiap penyelenggaraan Pilkada. Justeru ketidak berpihakkan itulah yang membuat Emzalmi diberi tugas menduduki jabatan tertinggi di birokrasi yaitu sebagai seorang Sekretaris Daerah Kota Padang.
"Emzalmi merupakan sosok ASN yang tidak mau berseberangan, apalagi dalam sikap politiknya. Karena dia benar-benar tekun menghadapi tugas-tugasnya dibirokrasi ketimbang ikut-ikutan dalam politik praktis, karena dia menyadari bahwa jabatan itu adalah amanah," kata Maron.
Semenjak Emzalmi diberi amanah sebagai Kepala Dinas Tata Kota Solok, kemudian diangkat sebagai Kepala Dinas PU Kota Bukittinggi dan sampai menduduki jabatan sebagai kepala Bappeda dan kemudian diangkat sebagai Sekretaris daerah Kota Padang.
Maron menuturkan, tidak sekalipun Emzalmi melibatkan diri sebagai salah satu tim sukses salah satu calon Kepala Daerah.
"Bagi seorang Emzalmi kerja secara profesional itu lebih penting, ketimbang mengemis jabatan kepada pimpinan," ujar Maron.
Penulis:
Editor:
Sumber:
Berita Terkait
- Debat Pamungkas Pemilihan Wali Kota dan Wakil Wali Kota Padang Berlangsung 3,5 Jam
- Reses Dapil Masa Sidang I ke Kecamatan Nanggalo, Evi Yandri Terima 30 Aspirasi Warga
- LUTD PLN, Wujudkan Mimpi Asmanidar 'Bertemu' Prabowo-Gibran
- Debat Pilkada Padang 2024, Cawakonya Lulusan Luar Negeri, Panelisnya Dosen dan Akuntan
- Kombes Ferry Harahap Wisuda Gelar Doktor Administrasi Publik, Ini Harapan Plt Gubernur Sumbar