Inspiration Talk #6 Komunitas Pulangkampuang: Mengelola Bisnis itu Harus Sabar dan Rasional

Rabu, 03 Maret 2010, 19:24 WIB | Olahraga | Provinsi Sumatera Barat
Inspiration Talk #6 Komunitas Pulangkampuang: Mengelola Bisnis itu Harus Sabar dan...
Owner Peternakan Lembu Makmur, Poppy Irawan saat berbagi pengalaman dengan 300 lebih mahasiswa berbagai perguruan tinggi, pada Inspiration Talk #6 yang diinisiasi komunitas pulangkampuang.com di aula FT UNP, Sabtu (3/3/2018). (mangindo kayo/valoranews)

VALORAnews -- Status pegawai negeri sipil (PNS) tak menyurutkan langkah Poppy Irawan untuk merintis karir di bisnis. Menurutnya, karir PNS-nya di dunia akademik sebagai dosen, kerap tak menemui tantangan seperti merintis sebuah bisnis.

"Bisnis saya peternakan sapi. Mulainya dengan berternak sapi betina dengan sistem paduon atau saduoan dengan masyarakat berbagai daerah. Sistem ini ternyata malah membuat saya merugi dan pusing, karena terlalu banyak masalah yang mesti ditangani," ungkap peternak sapi yang dosen Hubungan Internasional FISIP Unand, Poppy Irawan pada Inspiration Talk #6 yang diinisiasi komunitas pulangkampuang.com di aula FT UNP, Sabtu (3/3/2018).

Gagal di peternakan sapi sistem saduoan yang diniatkan untuk tumbuh bersama masyarakat, akhirnya Poppy untuk menarik seluruh sapinya yang tersisa ke Padang. Dia belajar langsung bagaimana berternak sapi. Seiring perjalanan waktu, Poppy kemudian beralih ke penggemukan.

"Beternak sapi betina itu, modalnya disuntik secara terus menerus. Ini terasa berat. Akhirnya saya beralih ke penggemukan yang memelihara sapi jantan," kata Poppy berkisah di hadapan 300 orang lebih mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi yang hadir di pertemuan itu.

Mulai berhasil dipenggemukan, ternyata masalah kembali menyapa. Kemana sapi ini akan dijual? "Saya kembali lagi belajar sistem perdagangan daging sapi di Sumbar. Ini tantangan baru yang harus saya pelajari seluk beluknya," ungkap Poppy.

"Setelah mempelajari bisnis daging sapi dan berhasil mengidentifikasi kebutuhan pasar, akhirnya saya memutuskan untuk menjual langsung daging sapi saya ke calon pelanggan. Pilihannya jatuh pada daging dengan memiliki sertifikasi halal, yang memang dibutuhkan banyak pengusaha kuliner, restoran dan hotel di Padang," tambahnya.

Walau telah memiliki daging dengan sertifikasi halal dari MUI dan perizinan lainnya, bukan halangan berhenti menghampiri. Poppy mengaku kerap tak dipercaya dengan dokumen pendukung yang dimilikinya dalam menjual daging. Namun, hal itu tak membuatnya patah arang. Dia terus saja menawarkan daging produksinya ke berbagai pengusaha rendang dan hotel di Padang.

"Kuliah saya di Hubungan Internasional Unpad. Bisnis yang saya tekuni berternak sapi. Ini membuat saya harus terus belajar setiap hari. Saya menempa diri untuk selalu berada di zona tak nyaman setiap hari. Jika sudah merasa di zona nyaman, maka itu lah mulai tanda-tanda kemunduran seorang pengusaha," terang Poppy yang mengaku kini usahanya telah beromset Rp5 miliar per bulan.

Facebook Video

Mulai menampakan hasil di penggemukan sapi, Popy lalu mendirikan badan usaha yang diberinya nama, Peternakan Lembu Makmur. "Badan usaha ini penting, guna menumbuhkan kepercayaan baik itu pelanggan maupun calon investor yang tertarik ikut berbisnis bersama," terang Poppy yang selama kuliah di HI Unpad, Bandung, cuma dibekali uang belanja oleh orang tuanya sebesar Rp300 ribu per bulan.

Lalu, Peternakan Lembu Makmur ini dilirik sejumlah pengusaha start up di Padang. Kerjasama penjualan daging secara daring pun dilakukan. Tak hanya itu, Poppy juga merilis kesempatan ikut berinvestasi dengan konsep kerjasama yang tersedia di playstore.

Halaman:

Penulis:
Editor:
Sumber:

Bagikan: