Usaha Penukaran Valuta Asing di Sumbar Meningkat 100 Persen
VALORAnews - Kegiatan Usaha Penukaran Valuta Asing (KUPVA) non bank yang berpengaruh pada stabilisasi nilai tukar, akan dimonitoring BI Sumbar. Selaina itu, kegiatan usaha tersebut akan ditertibkan, untuk memastikan setiap penyelenggara KUPVA non bank memiliki izin usaha.
"Saat ini di Sumatera Barat terdapat 12 KUPVA Bukan Bank berizin, meningkat 100% dibandingkan tahun 2016 yang tercatat hanya 6 KUPVA Bukan Bank berizin," ungkap Kepala BI Sumbar Endy Dwi Tjahjono pada pertemuan tahunan Bank Indonesia Sumatera Barat, pekan kemarin.
Pertemuan itu untuk menyampaikan pandangan Bank Indonesia mengenai kondisi perekonomian terkini, tantangan dan prospek ke depan serta arah kebijakan Bank Indonesia secara nasional maupun dalam lingkup Provinsi Sumatera Barat.
Pertemuan tahunan ini dihadiri gubernur, Forum Koordinasi Pimpinan Daerah Sumatera Barat, bupati/walikota se-Sumatera Barat, pimpinan instansi vertikal, SKPD, perbankan korporasi nonbank, dan akademisi dengan tema 'Memperkuat Momentum.'
Baca juga: Dharmasraya Alami Deflasi Periode Oktober 2024
Dikatakan Endy, meningkatnya jumlah KUPVA bukan bank berizin, diharapkan dapat mendukung kebijakan yang mewajibkan penggunaan Rupiah di wilayah NKRI sebagaimana yang diamanatkan oleh UU No 7 Tahun 2011 tentang Mata Uang.
"Selain itu, untuk menghindarkan kegiatan usaha KUPVA dari praktek-praktek pencucian uang, baik yang terkait dengan transaksi narkoba maupun pendanaan terorisme," tegasnya.
Pada area pengelolaan uang rupiah, terang Endy, BI terus berupaya memenuhi kebutuhan masyarakat akan uang layak edar dalam jumlah yang cukup dan pecahan yang sesuai, dan terdistribusi ke seluruh pelosok wilayah NKRI melalui Centralized Cash Network Planning (CCNP) serta melindungi masyarakat dari resiko uang palsu.
Dalam rangka memenuhi kebutuhan masyarakat atas uang yang layak edar sesuai dengan jumlah nominal dan jenis pecahannya, BI Sumatera Barat juga melakukan pendistribusian dan pelayanan kas hingga ke wilayah Terdepan, Terpencil dan Tertinggal (3T) NKRI.
Baca juga: OJK Sumbar Edukasi UMKM dan Petani Binaan Bank Indonesia
"Selama 2017, Bank Indonesia telah bekerjasama dengan TNI-AL dalam mendistribusikan uang sebanyak 2 (dua) kali di Kepulauan Mentawai," tukasnya. (vri)
Penulis:
Editor:
Sumber:
Berita Terkait
- Ini Arahan Gubernur di Rakor SOIna Sumbar 2024
- Mahyeldi Apresiasi 237 Beasiswa yang Disiapkan Pengurus FYBI Sumbar
- Ribuan Warga Padang Ikuti Senam Golkar Bersatu di GOR Agus Salim
- Sumbar Kirim 170 Anggota Ikuti Pra-Popnas, Ini Pesan Audy Joinaldy
- BPKH Hajj Run 2024 Diikuti Peserta dari Berbagai Provinsi di Indonesia
Ini Arahan Gubernur di Rakor SOIna Sumbar 2024
Olahraga - 03 Desember 2024
Mahyeldi Apresiasi 237 Beasiswa yang Disiapkan Pengurus FYBI Sumbar
Olahraga - 26 November 2024
Pjs Bupati Agam jadi Instruktur Olahraga Rabu Pagi, Ini Pesannya
Olahraga - 20 November 2024