Faldo Maldini Luncurkan Rumah Sarok Atasi Persoalan Sampah Kota Padang
VALORAnews - Bank sampah sudah ada di 104 kelurahan di Kota Padang. Sayang, sejak didirikan sampai sekarang, bank sampah belum terkoordinasi dengan baik, bahkan hingga terbentuk Asosiasi Bank Sampah Kota Padang pada 2011 lalu.
"Kelemahan mendasarnya, pendampingan untuk pembinaan bank sampah ini belum ada. Salah satunya, finishing akhir produknya belum ada. Hanya sekadar diajukan saja," ungkap pengurus Asosiasi Bank Sampah Kota Padang, Dewi Sukmawati saat diskusi tentang pengelolaan sampah berbasis bank sampah, Sabtu (18/11/2017) di Bank Sampah Handayani, Jalan Handayani I, Komplek Perumdam III, Siteba, Kecamatan Nanggalo, Padang.
Diskusi yang berlangsung sederhana itu, dihadiri praktisi di bidang persampahan. Seperti, Sekjend Asosiasi Bank Sampah Indonesia (ASOBSI), Wilda Yanti, Ketua Jejaring Pengolahan Sampah (JPSM) Ranah Minang, Syaifuddin Islami dan Faldo Maldini, co-founder pulangkampuang.com.
Dewi mengakui, sebagai penggiat bank sampah, dirinya berusaha untuk melakukan pembinaan hingga ke bawah. Namun, sayangnya tidak mampu menghasilkan produk kerajinan dari bank sampah yang bernilai ekonomis. Dirinya juga sudah berupaya untuk membahas persoalan bank sampah ini dengan Pemko Padang melalui Wali Kota Padang, Mahyeldi.
Baca juga: Kisah Pengabdian Petugas Kebersihan Jalan di Kawasan Belakang Balok, Sekolahkan Anak Hingga Sarjana
"Sayang, Wali Kota Padang, Pak Mahyeldi tidak ada waktu untuk bicara bank sampah ini," keluhnya.
Praktisi Lingkungan, Sugianto mengungkapkan, hingga saat ini belum ada program pemerintah daerah yang berkelanjutan dalam mengelola sampah. Keberhasilan Pemko Padang meraih Adipura, menurutnya, hanya sebagai simbol pura-pura bersih.
Penemu alat pengelola sampah solar bio digester ini menilai, persoalan sampah, tidak hanya tanggung jawab pemerintah semata, tetapi juga merupakan tanggung jawab moral manusia. Karena itu, pengelolaan sampah harus dimulai dari lingkungan keluarga.
Sementara, di mata Faldo Maldini, sampah dapat jadi peluang usaha karena bernilai ekonomis. Sehingganya, dalam diskusi terbatas tersebut, anak muda kelahiran Padang, 9 Juli 1990 ini mengambil peluang dengan meluncurkan Rumah Sarok.
Baca juga: 40 Pelaku Usaha Dibekali Pengetahuan tentang Pentingnya Kebersihan dalam Industri Pariwisata
"Berdirinya Rumah Sarok ini, memiliki niat yang sama dengan bank sampah, yakni mengatasi persoalan sampah di Kota Padang," terang alumni SMAN 3 Padang itu. (Baca: Inilah Kisah Sukses Perempuan Sijunjung Atasi Persoalan Sampah Jakarta)
Penulis:
Editor: Devan Alvaro
Sumber:
Berita Terkait
- Debat Pamungkas Pemilihan Wali Kota dan Wakil Wali Kota Padang Berlangsung 3,5 Jam
- Reses Dapil Masa Sidang I ke Kecamatan Nanggalo, Evi Yandri Terima 30 Aspirasi Warga
- LUTD PLN, Wujudkan Mimpi Asmanidar 'Bertemu' Prabowo-Gibran
- Debat Pilkada Padang 2024, Cawakonya Lulusan Luar Negeri, Panelisnya Dosen dan Akuntan
- Kombes Ferry Harahap Wisuda Gelar Doktor Administrasi Publik, Ini Harapan Plt Gubernur Sumbar