Pantai Padang, Dulu Dihindari Sekarang Tak Pernah Sepi

Rabu, 12 Juli 2017, 17:43 WIB | News | Kota Padang
Pantai Padang, Dulu Dihindari Sekarang Tak Pernah Sepi
Kendaraan dari berbagai daerah di Indonesia, memadati jalan dua jalur di Pantai Padang, pada libur lebaran 1438 H/2017 M kemarin. Pembenahan yang dilakukan telah membuat objek wisata ini jadi magnet bagi pengunjung untuk datang berkunjung. (istimewa)

VALORAnews -- Pembenahan total mulai dari depan Lapau Panjang Cimpago (LPC) hingga Muaro Lasak di belakang Pasar Pagi, telah mampu jadi magnet bagi wisatawan datang berkunjung ke Pantai Padang. Hal itu setidaknya terkonfirmasi saat libur lebaran 1438 H/2017 M kemarin.

Pada libur lebaran itu, jalan dua jalur di sepanjang pantai itu, penuh sesak oleh kendaraan dari berbagai daerah di Indonesia. Tak sedikit pula warga yang berjalan kaki menikmati keelokan pantai yang dulu dipenuhi payung ceper serta berbagai stigma negatif yang melekat padanya.

"Pantai Padang, saat ini telah jadi tujuan wajib dalam daftar kunjungan tamu setiap biro perjalanan di Sumbar. Dulu, kita malah menghindari kawasan Pantai Padang ketika membawa tamu," ungkap Ketua Asosiasi Tour dan Travel Indonesia (ASITA) Sumbar, Ian Hanafiah, Rabu (12/7/2017).

Kenapa dihindari? Menurut Ian, selain faktor keamanan akibat banyaknya aksi premanisme, juga disebabkan perasaan malu, saat mendengar komentar tamu yang dibawa berkunjung ke lokasi itu.

Baca juga: Dinas Pariwisata Latih Pengelola Desa Wisata Sumbar, Ini Arahan Mahyeldi

"Khususnya malam, kita tidak mau membawa tamu ke sana karena banyaknya payung ceper dan warung remang-remang. Hal ini telah bertahun-tahun jadi stigma negatif bagi pariwisata Kota Padang," papar Ian sembari menegaskan, belum lengkap rasanya kunjungan ke Ranah Minang, jika tamu tidak dibawa ke Pantai Padang.

Pernyataan Ian ini, setidaknya senada dengan pengalaman Sumurung (50), seorang wisatawan asal Jakarta. Menurut pengacara ini, ia dan istrinya sempat terheran-heran melihat perubahan luar biasa di kawasan Pantai Padang saat ini.

"Saya dan istri tiga tahun lalu juga kesini (Pantai Padang-red). Kondisinya gelap, gak ada yang bisa dinikmati. Warung-warung yang ada juga yang tertutup terpal menghalangi pemandangan. Istri saya gak mau lama-lama di sini," terangnya.

"Tapi hari ini, istri dan anak-anak malah tampak sibuk main dan foto-foto-an," tambah pria berdarah Batak ini. (Baca: Inilah Tujuh Agenda Pembenahan Pantai Padang oleh Dinas Pariwisata)

Baca juga: Sosper No 1 Tahun 2020, Imral Adenansi Jelaskan Kewajiban Pemerintah Daerah di Pariwisata Halal

Halaman:

Penulis:
Editor: Devan Alvaro
Sumber:

Bagikan: