Pengurangan KJA Mutlak Diperlukan: Sedimen di Dasar Danau Maninjau Capai 50 Juta Kubik

Kamis, 23 Maret 2017, 10:10 WIB | Wisata | Kab. Agam
Pengurangan KJA Mutlak Diperlukan: Sedimen di Dasar Danau Maninjau Capai 50 Juta Kubik
Bupati Agam, Indra Catri, Trinda Farhan Satria (Wabup Agam), Irwan Prayitno (gubernur Sumbar), Muhammad Yazid (Direktur Irigasi Rawa Kementrian PU-PR) dan lainnya, saat aksi penghijauan di kawasan sekitar Danau Maninjau, Rabu (22/3/2017). (humas)

VALORAnews - Bupati Agam, Indra Catri Dt Malako Nan Putiah mengatakan, dalam jangka waktu tiga sampai enam tahun kedepan, akan mengupayakan jumlah keramba jaring apung (KJA) di Danau Maninjau bisa berkurang jadi 6.000 petak.

"Data Dinas Kelautan dan Perikanan Agam 2016, jumlah KJA di Danau Maninjau berjumlah 17.226 petak. Ini jauh melebihi daya tampung yang hanya 6.000 petak," kata Indra Catri saat pembahasan dan diskusi terkait pemulihan Danau Maninjau di ruangan rapat SMA Agam Cendikia, Rabu (23/3/2017).

Aktivitas perikanan KJA, merupakan penyumbang terbesar beban pencemaran di Danau Maninjau yaitu, mencapai 95 persen dari total beban pencemaran. Sementara, sampah rumah tangga dan lainya sebesar 5 persen.

"Ini mengakibatkan sendimen di dasar Danau Maninjau mencapai 50 juta kubik," ujarnya

Baca juga: Satgas Penanggulangan Bencana Bersihkan Masjid Jami' Sungai Pua

Guna menyelamatkan Danau Maninjau, Pemkab Agam melakukan aksi nyata melalui Gerakan Save Maninjau. Beberapa skenario penyelamatan Danau Maninjau telah disusun dalam 10 agenda utama, yang akan dilaksanakan secara berkelanjutan, sehingga KJA bisa berkurang di Danau Maninjau.

Sementara, Gubernur Sumatera Barat, Irwan Prayitno Dt Rajo Bandaro Basa menyampaikan, perlu dilakukan penguatan regulasi secara kelembagaan, serta koordinasi antar stake holder terkait. Di samping itu, perlu dilakukan aksi nyata seperti pengangkatan sendimen dan pemeliharaan, pencegahan serta solusi lainnya.

"Kita mengapresiasi Pemkab Agam, karena telah banyak berbuat melakukan berbagai terobosan seperti, gotong royong, moratorium KJA, menjaga sumber air baku. Ini kami sambut positif," katanya.

Disisi lain, Direktur Irigasi Rawa Kementrian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat RI, Muhammad Mazid menambahkan, perlu adanya dukungan dan memperkuat komitmen secara bersama dengan instansi terkait, dalam penyediaan air baku yang berkualitas dan kuantitas terjamin. (rls/bri)

Baca juga: Setelah 6 Hari, Pencarian Korban Longsor di Sungai Pua Libatkan 2 Anjing Pelacak

Penulis:
Editor:
Sumber:

Bagikan: