Kemensos Kecewa, 40 Rumah untuk Gelandangan dan Pengemis Tak Tuntas Dibangun
VALORAnews - Kementerian Sosial (Kemensos) RI bangun 40 unit rumah untuk gelandangan dan pengemis di Aia Dingin, Keluarahan Balai Gadang, Kecamatan Koto Tangah, Kota Padang. Rumah yang merupakan bagian dari program 'Desaku Menanti' ini, akan jadi solusi jitu mengatasi meningkatnya angka gelandangan dan pengemis (gepeng).
Sayang, 40 unit rumah yang dibangun LKM Rahmah itu tak tuntas dikerjakan. Keterlambatan ini, dipicu molornya pembangunan turap (dinding penahan tebing) di areal seluas 1,2 hektare milik Pemko itu. Turap ini dibangun dengan dana APBD Padang sebesar Rp24 miliar, agar tebing di sekitar tanah Pemko itu tidak mudah terban.
"Pembangunan turap ini terlambat selesainya, karena pengukuran ulang yang dilakukan kantor BPN Padang ditambah faktor curah hujan yang cukup tinggi sejak beberapa waktu belakangan ini. Hal ini mengganggu kelancaran dalam pengerjaan bangunan rumah," terang Walikota Padang, Mahyeldi Dt Marajo saat peresmian 'Desaku Menanti' ini, Sabtu (31/12/2016) di Padang.
Tak tuntasnya pengerjaan rumah ini, memantik kekecewaan Direktur Rehabitilasi Sosial Tuna Sosial dan Korban Perdagangan Orang, Kementrian Sosial RI, Soni W Manalu. Menurutnya, proyek ini disetujui Kemensos RI karena ada proposal permintaan dari Pemko Padang.
Baca juga: Survei Voxpol Pilgub Sumbar 2024, Elektabilitas Mahyeldi-Vasko 70,3 Persen, Epyardi-Ekos 16,8 Persen
"Saya mengimbau LKS Rahmah sebagai pelaksana program, untuk segera menuntaskannya sesuai pedoman yang ditetapkan Kemensos RI. Dinas Sosial Kota Padang sebaiknya mengintensifkan pendampingan ke LKS Rahmah, agar usulan Pemko Padang ini bisa dirasakan manfaatnya oleh penerima manfaat," tegasnya.
Di kesempatan itu, Soni mengungkapkan, 40 kepala keluarga (KK) gelandangan dan pengemis yang ikut program Desaku Menanti, dibantu material bangunan rumah senilai Rp30 juta. Juga diberikan bantuan usaha ekonomi produktif Rp5 juta, bantuan untuk membeli peralatan rumah tangga Rp1,5 juta dan bantuan jaminan hidup diberikan selama 3 bulan.
"Karena anggaran terbatas, tentu belum bisa semuanya tertangani secara keseluruhan," tukas Soni.
Baca juga: Gubernur Lantik Hani Syopiar Rustam jadi Pjs Wali Kota Bukittinggi, Bertugas 2 Bulan
Bantuan dari Kemensos ini, diserahkan secara simbolis oleh Mahyeldi. Menurut dia, di Kota Padang sendiri sudah didata sekitar 200 jiwa pengemis dan gelandangan yang akan dibina secara bertahap.
Penulis:
Editor: Devan Alvaro
Sumber:
Berita Terkait
- Debat Pamungkas Pemilihan Wali Kota dan Wakil Wali Kota Padang Berlangsung 3,5 Jam
- Reses Dapil Masa Sidang I ke Kecamatan Nanggalo, Evi Yandri Terima 30 Aspirasi Warga
- LUTD PLN, Wujudkan Mimpi Asmanidar 'Bertemu' Prabowo-Gibran
- Debat Pilkada Padang 2024, Cawakonya Lulusan Luar Negeri, Panelisnya Dosen dan Akuntan
- Kombes Ferry Harahap Wisuda Gelar Doktor Administrasi Publik, Ini Harapan Plt Gubernur Sumbar