Sungai Puai Dilengkapi Kelompok Sibirau

Rabu, 21 Desember 2016, 09:03 WIB | Wisata | Kab. Agam
Sungai Puai Dilengkapi Kelompok Sibirau
Camat Sungai Pua, Handria Asmi mengukuhkan Kelompok Sibirau, Senin (19/12/2016). Kelompok siaga bencana ini merupakan akronim dari Kelompok Siaga Bencana Berbasis Surau. (humas)

VALORAnews - Kecamatan Sungai Pua, Kabupaten Agam, mengukuhkan Kelompok Siaga Bencana Berbasis Surau (Sibirau), dalam rangka meningkatkan kapasitas Kelompok Siaga Bencana (KSB) di kecamatan itu, Senin (19/12/2016).

Pengukuhan ini dilakukan Camat Sungai Pua, Handria Asmi disaksikan Yunelimeta (Kabid Pencegahan dan Kesiapsiagaan Bencana BPBD Kabupaten Agam), pengurus NGO Jemari Sakato, Wali Nagari se Kecamatan Sungai Pua, PMI Kecamatan Sungai Pua, KSB se-Kecamatan Candung, perwakilan nagari yang akan menjadi relawan KSB Kecamatan Sugai Pua.

Menurut Handria Asmi, kelompok ini merupakan KSB pertama yang menggunakan konsep berbasis surau. Kelompok ini beranggotakan sebanyak 50 orang yang merupakan perwakilan dari lima nagari yang ada di Kecamatan Sungai Pua.

"Dibentuknya kelompok Sibirau ini, dalam rangka menyukseskan pelaksanaan program pemerintah Nagari Madani dan mengurangi kerentanan terhadap ancaman bencana," kata Handria Asmi.

Baca juga: Komisi I DPRD Sumbar Temui Bupati Agam, Perdalam Informasi Pembentukan DOB Agam Tuo

Surau selain untuk tempat ibadah, juga dijadikan tempat berkumpul dan bersosialisasi di tengah-tengah masyarakat. Nantinya, di surau tersebut akan dipajang data-data kerentanan yang ada di jorong atau lokasi yang bersangkutan.

Handria mangakui, kegiatan ini tidak akan sukses jika tidak didukung oleh masyarakat, karena penangulangan bencana berbasis surau ini tokoh utamanya adalah masyarakat, stakeholders hanya sebagai pendamping dan pembina.

Untuk itu, dia berharap, kelompok Sibirau mampu berkembang seiring dengan kegiatan sosialisasi serta pelatihan-pelatihan yang dilakukan. Ada dua keuntungan Sibirau ini, pertama peningkatan kapasitas masyarakat di bidang kebencanaan, kedua menyosialisasikan serta mengajak masyarakat untuk lebih meramaikan surau-surau yang ada.

Sementra, Yunelimeta mengatakan, berdasarkan hasil penelitian BNPB yang dilakukan di Maninjau, tingkat ketangguhan terhadap bencana di Kabupate Agam berada pada level atas. Hal ini tentu tidak lepas dari peran bupati Agam, yang komit terhadap penaggulangan bencana di daerah itu.

Baca juga: Agam Raih WTP Kesepuluh secara Berturut-turut, Bupati: Tak Banyak Daerah Mampu Seperti Ini

Untuk mendukung Agam tangguh bencana, telah dilakukan beberapa kegiatan antara lain, penyusunan Perda kebencanaan, pembentukan KSB di setiap kecamatan, melakukan sosialisasi dan materi kepada masyarakat.

Halaman:

Penulis:
Editor:
Sumber:

Bagikan: