PKI Menggeliat, Mahyeldi: Waspadalah
VALORAnews - Walikota Padang, Mahyeldi mengingatkan semua pihak, agar meningkatkan kewaspadaan terkait isu ideologi, politik, ekonomi dan sosial budaya yang tengah berkembang. Terutama karena ditengarai adanya upaya pihak-pihak tertentu untuk menghidupkan kembali ideologi Komunis melalui Partai Komunis Indonesia (PKI).
"Saat ini terindikasi gejala-gejala yang ditengarai adanya upaya menghidupkan kembali komunisme di Indonesia. Di antaranya gejala tersebut adalah, penyebaran informasi dan propaganda dengan memutarbalikkan fakta pengkhianatan PKI melalui leaflet, spanduk, baju kaos, buku, film, memanfaatkan media sosial," kata Mahyeldi saat memimpin rapat Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) dan Komunitas Intelijen Daerah (Kominda) Kota Padang di Palanta Rumah Dinas, Jalan A. Yani, Rabu (1/6/2016).
Gejala lain, menurut Mahyeldi, adanya upaya menggalang dukungan dunia internasional tentang penderitaan korban PKI dengan data dan fakta yang diputarbalikkan. Juga memanfaatkan kelengahan pada saat pawai dengan menyusupkan simbol-simbol PKI seperti kejadian di Payakumbuh pada HUT RI tahun lalu.
"Di Padang sendiri pernah ada aktivitas fandalisme (coret-coret-red) dengan tulisan Revolusi PKI seperti yang pernah ditemukan di halte bus Trans Padang di Tabing beberapa waktu lalu. Hal ini dibutuhkan kewaspadaan kita bersama bahwa PKI memang telah ditetapkan sebagai organisasi terlarang dan telah dikubur. Namun diyakini ideologi komunis masih ada," ulasnya. (rel)
Baca juga: Survei Voxpol Pilgub Sumbar 2024, Elektabilitas Mahyeldi-Vasko 70,3 Persen, Epyardi-Ekos 16,8 Persen
Penulis:
Editor: Devan Alvaro
Sumber:
Berita Terkait
- Ada 6 TPS Khusus di Pilkada Padang 2024, Juga Ada Tempat Tertentu, Ini Lokasinya
- Debat Pamungkas Pemilihan Wali Kota dan Wakil Wali Kota Padang Berlangsung 3,5 Jam
- Reses Dapil Masa Sidang I ke Kecamatan Nanggalo, Evi Yandri Terima 30 Aspirasi Warga
- LUTD PLN, Wujudkan Mimpi Asmanidar 'Bertemu' Prabowo-Gibran
- Debat Pilkada Padang 2024, Cawakonya Lulusan Luar Negeri, Panelisnya Dosen dan Akuntan