Program Agam Menyemai Berhasil Tepis Inflasi
VALORAnews - Inflasi di Kabupaten Agam terkendali karena didukung penguatan berkesinambungan oleh pemerintah daerah di berbagai sektor perekonomian masyarakat. Sehingga, daya tahan ekonomi daerah mampu terjaga.
"Kerja sama yang baik dengan berbagai pihak, menyebabkan berbagai komoditi unggulan di daerah mampu mencapai surplus setiap tahunnya," kata Asisten Ekonomi dan Pembangunan Sekretariat Daerah Kabupaten Agam, Isman Imran pada pertemuan Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID), yang digelar di kantor perwakilan wilayah Bank Indonesia Provinsi Sumbar, Selasa (5/4/2016) di Padang.
Selain itu, Isman Imran menjelaskan, terjadinya surplus hampir setiap tahunnya, karena pemerintah bersama masyarakat petani berhasil menggalakkan program "Agam Menyemai" yang aplikasinya bagaimana meningkatkan hasil pertumbuhan ekonomi masyarakat melalui inovasi-inovasi baru dan memperbaharui kembali usaha petani masyarakat yang sudah mati baik di bidang pertanian, perkebunan dan perikanan, seperti menghidupkan kembali kolam ikan masyarakat dan mengaktifkan kembali lahan jagung guna untuk mengantisipasi terjadinya kekurangan pangan lokal.
Menurutnya, program "Agam Menyemai" merupakan sebuah gagasan yang maknanya bisa didominasi oleh seluruh aspek, baik dari segi peningkatan ekonomi bisa juga pada aspek keagamaan yang di antaranya menyemai kebaikan.
Baca juga: Deflasi April 2024 di Sumatera Barat Dipicu Turunnya Harga Komoditas Pangan
Seperti di sektor pertanian, produksi jagung hampir setiap tahunnya mengalami peningkatan surplus, tercatat pada 2015 peningkatan produksi jagung mencapai 75,474 ton sedangkan pada 2014 hanya sebesar 60,420 ton.
Terkait terjadinya inflasi, kata Isman Imran, ada dua penyebab yaitu komoditi beras dan cabai. Hal ini didominasi, karena daerah tersebut adalah sebagai pasar distributor seperti di Kota Padang dan Kota Bukittinggi yang merupakan sentranya perdagangan.
"Terjadianya inflasi tidak berpengaruh terhadap perekonomian masyarakat kita, karena kecenderungan masyarakat lebih memilih mandiri untuk menanam kebutuhan pokok, ketimbang membeli di pasar. Sehingga, Kabupaten Agam tidak termasuk daerah yang mengalami inflasi ekonomi," tegas Isman. (kyo)
Penulis:
Editor:
Sumber:
Berita Terkait
- Pasukuan Piliang 14 Penuhi GOR Lubuk Basung untuk Berhalal Bilhalal, Ini Harapan Sekda Agam
- Libur Lebaran 2024, Pantai Pasia Tiku jadi Primadona, 1500 Pengunjung Datang per Hari
- Linggai Park jadi Primadona Wisatawan Selama Libur Idul Fitri 2024
- Perantau dan Anak Nagari Panampuang Berbaur di Jalan Sehat, Ditutup dengan Hiburan KIM, Hadiah Ratusan Juta
- Pemberlakuan Jalan Satu Arah Bawa Berkah bagi Warga Malalak
Libur Lebaran 2024, Tingkat Hunian Hotel Naik 100 Persen
Wisata - 21 April 2024