Program Agam Menyemai Berhasil Tepis Inflasi

Selasa, 05 April 2016, 19:03 WIB | Wisata | Kab. Agam
Program Agam Menyemai Berhasil Tepis Inflasi
Asisten Ekonomi dan Pembangunan Sekretariat Daerah Kabupaten Agam, Isman Imran pada pertemuan Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID), yang digelar di kantor perwakilan wilayah Bank Indonesia Provinsi Sumbar, Selasa (5/4/2016) di Padang. (humas)

VALORAnews - Inflasi di Kabupaten Agam terkendali karena didukung penguatan berkesinambungan oleh pemerintah daerah di berbagai sektor perekonomian masyarakat. Sehingga, daya tahan ekonomi daerah mampu terjaga.

"Kerja sama yang baik dengan berbagai pihak, menyebabkan berbagai komoditi unggulan di daerah mampu mencapai surplus setiap tahunnya," kata Asisten Ekonomi dan Pembangunan Sekretariat Daerah Kabupaten Agam, Isman Imran pada pertemuan Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID), yang digelar di kantor perwakilan wilayah Bank Indonesia Provinsi Sumbar, Selasa (5/4/2016) di Padang.

Selain itu, Isman Imran menjelaskan, terjadinya surplus hampir setiap tahunnya, karena pemerintah bersama masyarakat petani berhasil menggalakkan program "Agam Menyemai" yang aplikasinya bagaimana meningkatkan hasil pertumbuhan ekonomi masyarakat melalui inovasi-inovasi baru dan memperbaharui kembali usaha petani masyarakat yang sudah mati baik di bidang pertanian, perkebunan dan perikanan, seperti menghidupkan kembali kolam ikan masyarakat dan mengaktifkan kembali lahan jagung guna untuk mengantisipasi terjadinya kekurangan pangan lokal.

Menurutnya, program "Agam Menyemai" merupakan sebuah gagasan yang maknanya bisa didominasi oleh seluruh aspek, baik dari segi peningkatan ekonomi bisa juga pada aspek keagamaan yang di antaranya menyemai kebaikan.

Baca juga: Deflasi April 2024 di Sumatera Barat Dipicu Turunnya Harga Komoditas Pangan

Seperti di sektor pertanian, produksi jagung hampir setiap tahunnya mengalami peningkatan surplus, tercatat pada 2015 peningkatan produksi jagung mencapai 75,474 ton sedangkan pada 2014 hanya sebesar 60,420 ton.

Terkait terjadinya inflasi, kata Isman Imran, ada dua penyebab yaitu komoditi beras dan cabai. Hal ini didominasi, karena daerah tersebut adalah sebagai pasar distributor seperti di Kota Padang dan Kota Bukittinggi yang merupakan sentranya perdagangan.

"Terjadianya inflasi tidak berpengaruh terhadap perekonomian masyarakat kita, karena kecenderungan masyarakat lebih memilih mandiri untuk menanam kebutuhan pokok, ketimbang membeli di pasar. Sehingga, Kabupaten Agam tidak termasuk daerah yang mengalami inflasi ekonomi," tegas Isman. (kyo)

Penulis:
Editor:
Sumber:

Bagikan: