Mahyeldi Klaim Padang Ramah Disabilitas

Minggu, 20 Maret 2016, 20:41 WIB | News | Kota Padang
Mahyeldi Klaim Padang Ramah Disabilitas
Perhatian Pemko Padang pada kaum difabel, patut diapresiasi. Salah satunya di kawasan wisata Taman Melati yang telah dilengkapi trotoar yang ramah bagi penyandang difabel tersebut. Sayangnya, di bagian tertentu, penuntun jalan bagi kaum difabel ini terhal

VALORAnews - Wali Kota Padang, Mahyeldi Dt Marajo mengklaim, sebagai ibukota provinsi, Kota Padang telah ramah bagi penyandangan disabilitas (cacat-red). Pemko Padang, katanya, memberi perhatian khusus kepada para penyandang disabilitas yang ada.

"Sesungguhnya sejak 2014 lalu kita sudah menyatakan diri sebagai kota ramah disabilitas. Ini seiring dengan diterbitkannya Peraturan Daerah (Perda) disabilitas," ujar Mahyeldi usai menerima kunjungan dari perwakilan United Nations Eductional, Scientific dan Cultural Organization (UNESCO) di kediamannya, Jumat (18/3).

Selain menerbitkan Perda, Padang sebagai kota ramah disabilitas diperkuat lagi dengan bangunan-bangunan yang ada di Padang. Bangunan tersebut mengakomodasi para penyandang disabilitas.

"Bangunan yang berdiri sejak 2015 sebenarnya sudah ramah disabilitas. Seperti di SMP 38 Tarantang, Kecamatan Lubuk Kilangan, mengakomodasi kebutuhan para penyandang disabilitas," tukas Mahyeldi.

Baca juga: Mahyeldi Paparkan Beda Fasilitas Antisipasi Bencana di Gunung Marapi Sumbar dan Merapi Yogyakarta ke Komisi V DPR RI

Beberapa kantor dan kawasan sudah ditetapkan sebagai ramah disabilitas. Seperti di Permindo, kawasan ini menjadi percontohan kawasan ramah disabilitas. "Artinya, sarana prasarana secara bertahap sudah dilaksanakan," katanya.

Khusus kawasan ramah disabilitas di kawasan Permindo ini, pengerjaannya dilakukan pada April nanti. Diestimasi selesai pada Juli atau awal Agustus. "Peresmiannya dilakukan bertepatan dengan kegiatan pertemuan kota-kota inklusi atau peduli disabilitas. Padang akan menjadi tuanrumah kegiatan tersebut," sebut Mahyeldi.

Walikota membocorkan, dalam dialog dengan Programme Assistant for Social and Human Sciences UNESCO, Riana Pusparini, di kediamannya, cukup banyak hal yang dibicarakan. Utamanya tentang kegiatan yang dilakukan Padang dengan realisasi difabel, termasuk memberi pelatihan.

"SKPD di Pemko Padang yang mengakomodir ini yakni Dinas Sosial Tenaga Kerja. Bahkan saudara kita penyandang disabilitas sudah bekerja. Dengan kehadiran UNESCO ini kita harapkan akan memberikan dukungan lebih kepada kita, serta meningkatkan kecepatan dalam pemenuhan difabel," ujar Walikota.

Baca juga: UPDATE: Korban Meninggal Dunia Banjir Bandang di Sumbar jadi 34 Orang

Walikota Padang sebagai Ketua Komwil I Apeksi dan juga Ketua Indian Ocean Local Government (IOLGF) akan mengajak seluruh kota yang ada untuk peduli kepada penyandangan disabilitas. Sehingga melalui forum tersebut akan bisa mensinergikan kota-kota inklusi. (vri/rel)

Penulis:
Editor: Devan Alvaro
Sumber:

Bagikan: