1500 Masyarakat Sunda Ramaikan Padang

VALORAnews---Anggota DPR RI Popong Otje Djundjunan menyambangi palanta kediaman Wali Kota Padang. Kehadiran perempuan yang akrab disapa Ceu Popong ini bersama dengan sejumlah sesepuh pasundan yang tergabung dalam pengurus Paguyuban Warga Sunda (PWS) Sumatera Barat.

Sekda Provinsi Jawa Barat Iwa Karniwa yang juga hadir mengatakan, dengan silaturahmi tersebut diharapkan bisa mempererat hubungan antara suku Sunda dan Minang. Sebagaimana di Jawa Barat juga banyak warga minang yang menetap, begitu pula warga sunda juga cukup banyak telah tinggal di Sumbar.

"Kita berharap, dari masing-masing perbedaan tidak mempengaruhi dalam berhubungan sosial. Apalagi antara sunda dan minang memiliki banyak kesamaan. Semoga kita selalu bersinergi dan mendukung apa saja bentuk kebaikan dan kemajuan untuk kita bersama," kata Iwa. Sabtu (30/1/2016) kemarin.

Ketua PWS Sumbar, Aji Rukmana menyampaikan terima kasih kepada Pemko Padang, telah menyambut dengan jamuan makan malam. Dimana maksud kedatangan rombongan, dalam rangka meningkatkan silaturahmi antara sunda dan minang.

"Diperkirakan, warga sunda di Sumbar mencapai puluhan ribu. Khusus di Kota Padang, lebih kurang mencapai 1500 Kepala Keluarga (KK). Rata-rata mayoritasnya berprofesi sebagai pedagang dan petani. Harapan kita, semoga Pemko Padang dan PWS senantiasa menjaga keharmonisan. Seperti diantaranya dalam mendukung kreasi budaya sunda di ranah minang," imbuh Ketua PWS Sumbar yang baru terpilih tersebut.

Sekdako Padang, Nasir Ahmad menyampaikan selamat datang bagi pengurus PWS Sumbar beserta sesepuh pasundan di Kota Padang. Nasir mengatakan, Kota Padang selalu terbuka bagi apapun suku dan berbagai ras yang ada di Indonesia. Apalagi dengan adanya perbedaan, justru akan menguatkan rasa persatuan dan kesatuan dalam keutuhan NKRI.

"Dengan adanya budaya dari daerah lain, justru akan menambah keragaman corak budaya di Padang. Ini akan bisa menambah kreasi dan diharapkan akan memberikan kebaikan-kebaikan dan sesuatu perpaduan budaya yang baik," kata Nasir Ahmad. (vri/rel)

Penulis:
Editor: Devan Alvaro
Sumber: