TPAKD Sumbar Gelar Rapat Pleno, Mahyeldi: Segera Evaluai Program Berjalan

Selasa, 17 Desember 2024, 23:19 WIB | Bisnis | Provinsi Sumatera Barat
TPAKD Sumbar Gelar Rapat Pleno, Mahyeldi: Segera Evaluai Program Berjalan
Gubernur Sumbar, Mahyeldi didampingi Roni Nazra (kepala OJK Sumbar) dan pimpinan OPD terkait di Pemprov, saat Rapat Pleno TPAKD Provinsi Sumatera Barat Semester II Tahun 2024, di Padang, Selasa. (humas)

PADANG (17/12/2024) - Gubernur Sumatera Barat, Mahyeldi menilai, Tim Percepatan Akses Keuangan Daerah (TPAKD) sangat penting untuk mengevaluasi program yang telah berjalan.

Selain itu, juga bisa menentukan langkah-langkah strategis yang perlu ditempuh demi memacu perekonomian di masa yang akan datang dalam kerangka menjawab tantangan dalam upaya mempercepat pertumbuhan ekonomi di Sumbar.

"Saat ini, sektor pertanian masih jadi roda penggerak utama tapi di samping itu kita punya kekuatan dan daya tahan di sektor UMKM, di mana 89 persen dari seluruh unit usaha di Sumbar merupakan UMKM. Sehingga, fokus pada UMKM tentu sangat diperlukan," ujar Mahyeldi.

Hal itu disampaikannya, pada Rapat Pleno TPAKD Provinsi Sumatera Barat Semester II Tahun 2024, di Padang, Selasa.

Baca juga: Pemprov Bentuk TPAKD, Gubernur: Permudah UKM Memperoleh Modal

Mahyeldi yang juga Ketua Tim Pengarah TPAKD Sumbar ini menegaskan, evaluasi atas program TPAKD sebelumnya sangat penting dalam menentukan langkah ke depan.

Selain itu, Mahyeldi juga menyoroti pertumbuhan usaha syariah di Sumbar yang sangat menjanjikan. Ia pun mengajak TPAKD melihat peluang besar pondok pesantren (Ponpes) sebagai salah satu cikal pusat pengembangan unit usaha syariah.

Sebab, di Sumbar terdapat 350 unit lebih Ponpes yang mendapat kepercayaan dari masyarakat sebagai lembaga pendidikan pilihan.

"Kita bisa menyokong untuk menghidupkan koperasi di pondok pesantren. Hal ini sejalan dengan masalah yang kita hadapi saat ini, bahwa dari 4.000 lebih unit koperasi di Sumbar, sebagian besar itu tidak beroperasi maksimal karena kendala permodalan," ujar Mahyeldi.

Disamping peluang, Mahyeldi menyadari begitu besarnya tantangan yang dihadapi dalam upaya memacu perekonomian Sumbar.

Termasuk di antaranya fenomena pinjaman online (Pinjol) yang kerap kali menjerat masyarakat yang sebagian besar merupakan pelaku UMKM.

Halaman:

Penulis: Al Imran
Editor: Mangindo Kayo
Sumber:

Bagikan: