Gubernur Sumbar Ingatkan Bahaya Plasenta Akreta di Event Pogu 2024

Minggu, 15 Desember 2024, 23:48 WIB | Kabar Daerah | Provinsi Sumatera Barat
Gubernur Sumbar Ingatkan Bahaya Plasenta Akreta di Event Pogu 2024
Gubernur Sumbar, Mahyeldi melihat salah satu peralatan yang digunakan ahli Obgyn pada kegiatan penanganan pasien, usai membuka Padang Obstetric and Gynecology Update (POGU) Tahun 2024 di Hotel Mercure Padang, Sabtu. (humas)

PADANG (14/12/2024)- Gubernur Sumatera Barat, Mahyeldi menekankan pentingnya peningkatan pengetahuan dan keterampilan bagi praktisi bidang obstetri dan ginekologi (Obgyn).

Tujuannya, terang dia, agar kualitas layanan bidang kesehatan reproduksi di Indonesia bisa semakin meningkat dan potensi ancamannya pun dapat terkendali.

"Jadikan ajang ini sebagai momentum bertukar informasi, berbagi pengalaman. Permasalahan kesehatan reproduksi di Indonesia mulai meningkat, butuh peran dan terobosan Bapak/Ibu semua untuk mengatasinya," ungkap Mahyeldi.

Hal itu dikatakannya, saat membuka kegiatan tahunan Padang Obstetric and Gynecology Update (Pogu) Tahun 2024 di Hotel Mercure Padang, Sabtu.

Kegiatan ini mengangkat tema Update and Knowledge Advanced of Obstetric and Gynecology Practice.

Terkait tema kegiatan, Mahyeldi menilai, itu sesuai dengan semangat transformasi layanan kesehatan nasional yang tengah menjadi fokus pemerintah. Terutama untuk peningkatan kualitas layanan.

Sebagai garda terdepan dalam pelayanan kesehatan dibidang kesehatan reproduksi, para ahli Obgyn memiliki peran vital dalam mendukung agenda transformasi kesehatan.

Tidak hanya pada layanan rujukan, tapi juga pada penguatan layanan primer.

"Terutama dalam aspek pendeteksian dini, kasus-kasus kesehatan reproduksi yang memerlukan tindakan spesialistik," tegas Mahyeldi.

Mahyeldi mengungkap, berdasarkan catatan Dinas Kesehatan Sumbar, peningkatan kasus plasenta akreta telah jadi salah satu penyebab utama dari kasus kematian ibu saat melahirkan.

Pada 2023 lalu, tercatat ada 113 kasus suspek akreta di Sumbar, 60 di antaranya terdiagnosis dan 1 berujung kematian.

Halaman:

Penulis: Al Imran
Editor: Mangindo Kayo
Sumber:

Bagikan: