Anak Nelayan Bungus Harapkan Donasi: Biaya Suntik Rp1,6 Juta, Ditanggung BPJS Rp600 Ribu

Jumat, 24 April 2015, 18:20 WIB | News | Kota Padang
Anak Nelayan Bungus Harapkan Donasi: Biaya Suntik Rp1,6 Juta, Ditanggung BPJS Rp600 Ribu
Foto bersama Pelaksanaan Deklarasi Program Permindo Kawasan Ramah Disabilitas di Palanta Rumah Dinas Walikota Padang Minggu (20/4/2015) lalu. (istimewa)
VISI MISI CALON GUBERNUR SUMBAR PILKADA SERENTAK 2024

VALORAnews - Bekerja sebagai nelayan, tak cukup membantu Asrel (53) menjanjikan kesehatan untuk buah hatinya. Penghasilan sehari-hari menangkap ikan di Bungus, Teluk Kabung Selatan tak memadai untuk ia bisa mengobati penyakit yang diderita putranya, Lulfajri (3,5).

Fajri menderita Hydrofil (Hernia-red) sejak usia tujuh bulan. Sejak menderita Hernia, Fajri seringkali sakit dan kejang-kejang. Jika sudah begitu Asrel dan Adisna hanya bisa panik dan pasrah.

Baru lima bulan terakhir, Asrel dan istrinya, Adisna (39), melakukan pengobatan intensif terhadap Fajri. Pihak Rumah Sakit M. Djamil tempat ia merujuk putra bungsunya berobat, memberikan rawat jalan berupa suntikan khusus setiap bulannya.

"Fajri harus disuntik setiap bulan, yang mahal itu harga obat suntiknya jutaan. Saya bingung cari biayanya darimana," ungkap Adisna lirih.

Suntik khusus ini memakan biaya yang tidak sedikit. Sekali suntik membutuhkan biaya Rp1,6 juta. Minimalnya, mereka harus mengeluarkan biaya sebesar Rp1 juta untuk pengobatan Fajri. Sebagian biayanya, yakni sebesar Rp600 ribu, telah ditanggung BPJS.

Pekerjaan Asrel sebagai nelayan, hanya cukup untuk biaya kehidupan sehari-hari pasangan suami istri yang dikaruniai empat orang anak ini. Namun, untuk pengobatan intensif bagi Fajri,mereka merasa cukup kewalahan mendapatkan sumber dana.

Saat ini, mereka baru bisa menyanggupi dua kali penyuntikan untuk Fajri. Itupun dana yang didapatkan dari bantuan masyarakat sekitar. Untuk selanjutnya mereka vakum, dan berusaha mencari alternatif dana.

Pada Kamis (2/4/2015) lalu, Adisna, datang ke Graha Kemandirian Dompet Dhuafa Singgalang untuk mengajukan bantuan. Kedatangan Adisna mendapat sambutan positif dari Bendahara Dompet Dhuafa Singgalang, Fera Zora.

"Kami membuka donasi khusus setiap mustahik yang mengajukan bantuan kesehatan. Karena dana yang dihimpun lewat donasi biasa akan kami bagi-bagi lagi kepada mustahik lain yang juga membutuhkan. Seperti sebelumnya kasus Jingga, balita yang mengalami jantung bocor. Alhamdulillah, berkat donasi khusus yang dibuka, Jingga kini tengah mendapat perawatan di Jakarta," ungkap Fera.

Pembukaan donasi khusus oleh Dompet Dhuafa Singgalang memang memberi pengaruh besar bagi kemaslahatan mustahik, karena donasi langsung bisa diterima manfaatnya.

Saat ini, Dompet Dhuafa Singgalang sedang membuka donasi untuk Fajri. Para donatur dapat menghubungi Layanan Antar Jemput Donasi yang merupakan kemudahan bagi donatur yang ingin berbagi.

Halaman:
TANGGAPAN MASYARAKAT TENTANG CALON GUBERNUR DAN WAKIL GUBERNUR PILKADA SERENTAK 2024

Penulis:
Editor:
Sumber:

Bagikan: