Warga Malalak Temukan Mesin Pengolah Sampah Plastik jadi BBM, Telah Lolos Uji Sucofindo
Ia berharap dengan adanya mesin ini, selain dapat menambah pendapatan, juga dapat mengurangi sampah yang di TPA.
Selain itu, sampah organik akan dijadikan sebagai material untuk budidaya maggot dan pembuatan kompos.
Dikatakan, maggot merupakan pengurai sampah organik yang efektif. Kemudian, dia juga bisa mendegradasi sampah lebih cepat, tidak berbau dan menghasilkan kompos organik.
Baca juga: DKPP Tetapkan Muhammad Taufik, Ory Sativa Syakban dan Hamdan jadi TPD Sumbar 2023
"Rumah kompos dan lokasi budidaya magot ini, akan dibangun di sekitar lokasi TPA," ungkap dia.
Menurutnya, beternak magot dan kompos ini adalah salah satu cara yang cukup mudah dan gampang dalam pengolahan sampah organik. Selain mudah, juga memiliki nilai ekonomis yang cukup menjanjikan.
Pengolahan sampah jadi magot dan kompos juga cukup mudah. Dia mengajak seluruh masyarakat untuk memanfaatkan sampah organik rumah tangga dan disekitar rumah masing-masing untuk beternak magot dan kompos, sehingga dapat membantu perekonomian keluarga.
TPA Cumateh Tampung Sampah Bukittinggi
Saat ini, Pemkab Agam membuang sampah warga ke TPA Cumateh di Nagari Persiapan Sungai Jariang, Lubuk Basung. Kondisinya kini sudah mencapai kapasitas 65 persen.
TPA Cumateh ini berada di areal seluas 3 hektar. Diperkirakan, hanya akan cukup menampung sampah untuk 2 tahun kedepan.
Dikatakan, rata-rata jumlah sampah yang masuk ke TPA setiap hari sebanyak 30 ton.
Penulis: Al Imran
Editor: Mangindo Kayo
Sumber:
Berita Terkait
- Jalur Padang-Bukittinggi via Malalak Bisa Dilewati Lagi, Pengendara Diminta Hati-hati, Ini Sebabnya
- Minang Diaspora Bantu Selimut dan Tikar bagi Korban Banjir di Kecamatan IV Angkek
- Lomba Cipta Maskot Pilkada Kabupaten Agam, Desainer Grafis Asal Mentawai jadi Pemenang
- Camat Palupuh Bersama TNI, Polri, BPBD dan Masyarakat Berjibaku Atasi Dampak Longsor
- Bupati Agam Ikuti Pertemuan Tim Mediasi Nasional Pembahasan Tanah Eks Lapangan Terbang Gadut