Rehabilitasi Pecandu Narkoba Merupakan Kegagalan Pencegahan

Jumat, 01 Januari 2016, 20:51 WIB | News | Kota Padang
Rehabilitasi Pecandu Narkoba Merupakan Kegagalan Pencegahan
Kepala BNN Sumbar, Muhammad Ali Azhar menandatangani nota kesepahaman dengan Wako dan BNN Padang, dalam pencegahan peredaran narkoba, Kamis (31/12/2015). Nota kesepahaman ini ditandatangani di Rumah Dinas Wako Padang, Jalan A Yani No 11. (humas)

VALORAnews - Pemberantasan dan pencegahan penyelahgunaan narkoba di Kota Padang, perlu jadi perhatian serius. Selain rentannya generasi muda jadi sasaran pengedaran narkoba, jejaring pengedar barang haram tersebut juga disinyalir semakin canggih.

Perhatian serius diwujudkan Pemko dan Badan Narkotika Kota (BNK) Padang dalam penandatanganan nota kesepahaman dengan Badan Narkotika Nasional Provinsi (BNNP) Sumatera Barat. MoU tersebut ditandatangani Walikota Padang Mahyeldi dan Kepala BNNP Sumatera Barat Muhammad Ali Azhar di Rumah Dinas Jalan A Yani No 11, Kamis (31/12/2015).

Menurut Mahyeldi, narkoba merupakan musuh bersama. Setiap penyalahgunaan narkoba adalah tindak pidana yang harus dicegah dan diberantas. "Melalui nota kesepahaman ini, kita menyepakati memerangi peredaran gelap narkoba di Kota Padang dan melanjutkan proses hukum bagi yang terbukti terlibat peredaran gelap," tegas Mahyeldi.

Selaku Walikota Padang, Mahyeldi mengaku siap melaksanakan tes urine bagi seluruh aparatur di jajarannya, guna membuktikan bebas dari mengonsumsi barang haram tersebut. (Baca: 10 Kg Sabu Terjual dalam Sepekan di Sumbar)

Baca juga: Andree Algamar Dilantik jadi Pj Walikota Padang, Mahyeldi: Selesaikan Permasalahan Masyarakat

Di kesempatan ini, Kepala BNK Padang, Emzalmi mengatakan, selain upaya menangkal pengedaran narkoba, selalu gencar diberikan pemahaman kepada masyarakat dan generasi muda. "Melalui kegiatan sosialisasi yang kita lakukan, diharapkan kesadaran masyarakat akan bahaya narkoba semakin baik sehingga tidak mencoba untuk mendekati apalagi mengkonsumsinya," ujar Emzalmi.

Sementara, Muhammad Ali Azhar mengungkapkan, upaya pencegahan merupakan hal yang terutama harus dilakukan, karena rehabilitasi merupakan sebuah kegagalan dalam pencegahan. "Kita lebih baik mencegah dari pada merehabilitasi," sebutnya. (vri)

Penulis:
Editor:
Sumber:

Bagikan: