Motivasi Melestarikan Cagar Budaya Menipis, Ini Saran Balai Pelestarian Kebudayaan Sumatera Barat

AGAM (9/8/2023) - Kepala Balai Pelestarian Kebudayaan (BPK) Wilayah III Sumatera Barat, Undri menegaskan, Cagar Budaya mempunyai potensi untuk dikembangkan, baik secara historis maupun khazanah ilmu pengetahuan secara umum.

"Selain fisik bangunan Cagar Budaya, ada nilai-nilai yang perlu kita lindungi dan lestarikan. Perlindungan nilai-nilai inilah yang perlu dipahami pemilik atau pengguna Cagar Budaya," ungkap Undri pada kegiatan Edukasi Perlindungan Cagar Budaya pada pemilik dan pengguna Cagar Budaya di Lubuk Basung, Rabu.

Menurut Undri, banyak generasi kekinian yang tidak mengetahui nilai-nilai historis dari satu buah Cagar Budaya yang ada. Sehingga, generasi kekinian tidak termotivasi untuk ikut melestarikannya.

"Apalagi Cagar Budaya terus berkembang. Proses perkembangan inilah, yang kerap menimbulkan kerusakan, pelapukan dan sebagainya. Untuk itu, kita perlu mengantisipasi agar Cagar Budaya bisa terlindungi dan terus eksis," sebutnya.

Baca juga: Komisi I DPRD Sumbar Temui Bupati Agam, Perdalam Informasi Pembentukan DOB Agam Tuo

Disampaikan, perlindungan Cagar Budaya sudah diatur dalam UU No 11 Tahun 2020 tentang Cagar Budaya.

Peraturan ini menjadi pedoman bagi pemilik atau pengguna Cagar Budaya dalam melakukan perlindungan dan pelestarian.

"Peraturan inilah yang perlu dipahami oleh kita semua. Pada kesempatan ini mari kita berdiskusi, sehingga Cagar Budaya terlindungi dengan baik," ujar Undri dalam kegiatan yang dikerjasamakan dengan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Agam itu.

Diketahui, kegiatan edukasi perlindungan Cagar Budaya di Kabupaten Agam ini diikuti sejumlah masyarakat pemilik, pengguna Cagar Budaya, komunitas dan stakeholder terkait. (*)

Baca juga: Agam Raih WTP Kesepuluh secara Berturut-turut, Bupati: Tak Banyak Daerah Mampu Seperti Ini

Penulis: Hamriadi
Editor: Mangindo Kayo
Sumber: