Tahun 2023 ini, Pessel Fokus Hapus Kemiskinan Ekstrim
Dari data BPS, lanjut dia, menunjukkan angka kemiskinan Pessel berhasil turun dari 7,92% di tahun 2021 ke 7,11% di tahun 2022.
Sementara itu, penduduk yang dikatakan miskin ekstrim, adalah penduduk miskin yang berada di bawah garis kemiskinan ekstrim dengan kisaran pendapatan dibawah Rp10.739 perhari, atau Rp.322.170,- perbulan (standar menurut nasional).
"Ini berarti bahwa penduduk miskin ekstrim adalah mereka yang pendapatannya terendah diantara penduduk miskin yang ada," ucapnya.
Baca juga: BENCANA BANJIR DAN LONGSOR, Rusma Yul Anwar: Perbaikan Infrastruktur di Koto XI Tarusan Disegerakan
Tahun 2022, kemiskinan ekstrim nasional mencapai 2,04%. Di Sumbar terdapat sekitar 0,77%.
Bila dilihat sebarannya, Kabupaten Pessel berada pada peringkat ke tujuh Sumbar, yaitu 0,46% dengan estimasi jumlah penduduk 2.170 jiwa.
Kabupaten/kota dengan kemiskinan ekstrim tujuh terendah antara lain: Kota Padang Panjang, Kota Payakumbuh, Kabupaten Agam, Kabupaten Pasaman, Kabupaten Padang Pariaman, Kota Pariaman dan Kabupaten Pesisir Selatan (Pessel).
Menyoal strategi kebijakan tahun ini (2023), memasuki pasca pandemi, dan bertepatan dengan tahun kedua perencanaan RPJMD 2021 -- 2026, Kabupaten Pessel menempatkan beberapa fokus pembangunan.
Yaitu, peningkatan kualitas SDM, peningkatan ekonomi sektor unggulan dan penurunan angka kemiskinan.
Terkait dengan kemiskinan, Kabupaten Pessel akan lebih progresif melakukan akselerasi.
Menghapuskan kemiskinan ekstrim dan menurunkan angka kemiskinan menjadi 6,25% adalah target yang hendak dicapai hingga 2024.
Penulis:
Editor: Devan Alvaro
Sumber:
Berita Terkait
- PILKADA 2024, BAWASLU: Awasi Ketat Distribusi Surat C Pemberitahuan ke Pemilih
- PILKADA PESSEL 2024: Cawabup Nasta Oktavian Dilaporkan ke Polisi dan Bawaslu
- HUT GOLKAR ke 60: DPD Pessel Gelar Senam Ceria Bertabur Hadiah
- PILKADA 2024, Era Sukma Munaf: Wali Nagari Jangan Terlalu Simpati, Sanksi Berat Menanti
- KETERBUKAAN INFORMASI Badan Publik di Pessel Kembali Diuji