Lapor Kinerja ke Konstituen, Ini yang Telah Dilakukan Darul Siska di Tahun 2022
Sejalan dengan itu, berdasarkan laporan World Population Review yang telah menguji rata-rata tingkat kecerdasan atau Intelegensia Quotient (IQ) penduduk negara-negara di dunia, Indonesia memiliki skor 78,49. Nilai ini juga didapat Papua Nugini dan Timor Leste.
Indonesia juga menghadapi persoalan stunting yang saat ini mendera anak balita (bayi < 5 tahun) dan anak baduta (bayi < 2 tahun). Angka prevalensi stunting di Indonesia tahun 2021 mencapai 24,4% . Pemerintahan telah bertekad menurunkan angka stunting menjadi 14% pada tahun 2024.
Disisi lain generasi produktif saat sekarang ini juga menghadapi persoalan yang tidak ringan. Hal ini dapat dilihat dari tingginya Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) di Indonesia yang mencapai 8,42 juta orang, disamping tenaga setengah menganggur yang jumlahnya jauh lebih besar dari angka tersebut.
Baca juga: SEKDA PESSEL Buka Rakor Percepatan Penurunan Stunting
Atasi Stunting
Menurut Darul Siska, masalah dan tantangan kita dalam penangan stunting ini diantaranya adalah minimnya pengetahuan masyarakat terkait stunting, sehingga menimbulkan kesalahan pemahaman dalam penanganan dan pencegahan stunting.
Sebagian masyarakat menganggap tidak penting asupan gizi seimbang dan bernutrisi cukup bagi anak, ibu hamil atau ibu menyusui. Dari perspektif sosial, anak yang terpapar stunting dianggap aib, sehingga tidak diperiksakan di fasilitas kesehatan.
Akibatnya, anak stunting tidak mendapat penanganan yang tepat. Padahal, stunting dapat dicegah dan disembuhkan. Stunting masih bisa dicegah dan ditangani selama anak dalam masa 1.000 Hari Pertama Kehidupan, yaitu 40 minggu di masa kehamilan; pada anak usia satu tahun dan usia dua tahun.
Angka prevalensi stunting di Sumatera Barat mencapai 23,30%, di bawah rata-rata nasional. Kondisi ini menggambarkan tingginya jumlah generasi baru yang berpotensi menjadi beban bagi keluarga, masyarakat, dan negara.
Penanganan dan pencegahan stunting di Sumatera Barat menjadi permasalahan yang memerlukan perhatian bersama. Mengatasi stunting membutuhkan aksi terintegrasi dari seluruh pemangku kepentingan terkait dengan pendekatan kualitiatif dan kuantitatif. Berbagai bentuk kegiatan sosialisasi dan edukasi yang bersifat partisipatif diharapkan dapat meningkatkan pemahaman publik akan bahaya stunting.
Penulis:
Editor: Devan Alvaro
Sumber:
Berita Terkait
- Mahmud Marhaba Dampingi PJS Pohuwato Temui Plt Bupati, Ini Aspirasi yang Disampaikan
- Mahmud Marhaba Lantik Pengurus Provinsi dan Daerah PJS se-Gorontalo
- Fadli Zon Raih 2 Rekor MURI, Ini Alasan Jaya Suprana
- Hari Santri Nasional ke10, Cucun: Pendidikan Akhlak Ruh Pendidikan Islam
- Prabowo-Gibran Dilantik, Ini Pujian Puan Maharani
Mahmud Marhaba Lantik Pengurus Provinsi dan Daerah PJS se-Gorontalo
Nasional - 12 November 2024
Fadli Zon Raih 2 Rekor MURI, Ini Alasan Jaya Suprana
Nasional - 03 November 2024