Politisi Demokrat Sorot 400 Tim Bayangan Nadiem Makarim, Statusnya Setara Dirjen
JAKARTA (28/9/2022) - Apa yang membuat anggota Komisi X, Anita Jacoba Gah, marah dan mencak-mencak ke Menteri Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek) Nadiem Makarim saat digelar Rapat Kerja DPR RI Komisi X bersama Kemendikbudristek, Senin (26/9/2022) lalu?
Apakah terkait dengan pengelolaan dunia pendidikan Indonesia? Atau soal pidatonya di markas PBB?
Ya, ternyata Anita yang politisi Partai Demokrat itu dari penyataannya awal, menyinggung soal pidato Nadiem pada rangkaian agenda United Nations Transforming Education Summit di markas PBB, beberapa waktu lalu.
Dia menyinggung soal tepuk tangan yang diberikan orang luar negeri kepada dirinya saat mendengar pidatonya yang berapi-api itu.
Sayangnya, Anita menegaskan, tepuk tangan itu tidak bisa diberikan untuk saat ini, karena menurutnya, pada kenyataannya fakta di Indonesia sangat berbeda dengan apa yang dipaparkan Nadiem di PBB.
"Orang luar negeri mungkin tepuk tangan karena merasa hebat, tapi tidak bagi kami, khususnya anggota DPR RI, apalagi kami yang turun ke bawah. Kami lihat air mata rakyat masih ada. Anda boleh bangga ditepuk tangani di PBB tetapi bagi kami tidak karena masih banyak persoalan di dunia pendidikan," kata Anita dalam rapat bersama DPR Komisi X, Jakarta, Senin (26/92022) yang disiarkan melalui kanal YouTube Komisi X DPR RI Channel.
"Contohnya pada hari ini, kita dipaparkan lagi dengan laporan penyesuaian program, penyesuaian anggaran. Seakan-akan kementerian ini tidak mempunyai prinsip. Pada saat kami melakukan rapat, semua program sudah Anda paparkan dengan data, dana, dan biaya, tetapi kenapa sekarang berubah lagi," tambahnya.
Terkait dengan inkonsistensi program dan anggaran. Anita menyebut ada selisih yang jauh anggaran yang dilaporkan sebelumnya dengan yang terbaru.
"Pak menteri itu di Ditjen Pendidikan Tinggi itu ada selisih lagi. Ada selisih sekitar 7 miliar apa 7 triliun ini. Saya bingung jadinya," ucapnya.
Dia mengakui, Nadiem memang sosok yang pintar. Namun, menurut Anita, anggota DPR dan rakyat Indonesia tidak bisa dibodoh-bodohi dalam menjalankan sebuah program.
"Karena kalau kami bodoh, tidak mungkin kami dipilih rakyat. Itu sudah pasti. Karena kami bicara dengan data yang ada. Program ada, anggaran ada, dirasakan oleh rakyat atau tidak? Kalau tidak dirasakan oleh rakyat, bagi kami anda tidak berhasil," tuturnya.
Penulis:
Editor:
Sumber:
Berita Terkait
- Mahmud Marhaba Dampingi PJS Pohuwato Temui Plt Bupati, Ini Aspirasi yang Disampaikan
- Mahmud Marhaba Lantik Pengurus Provinsi dan Daerah PJS se-Gorontalo
- Fadli Zon Raih 2 Rekor MURI, Ini Alasan Jaya Suprana
- Hari Santri Nasional ke10, Cucun: Pendidikan Akhlak Ruh Pendidikan Islam
- Prabowo-Gibran Dilantik, Ini Pujian Puan Maharani
Mahmud Marhaba Lantik Pengurus Provinsi dan Daerah PJS se-Gorontalo
Nasional - 12 November 2024
Fadli Zon Raih 2 Rekor MURI, Ini Alasan Jaya Suprana
Nasional - 03 November 2024