Tebing Gunung Pasaman Runtuh jadi Pemicu Longsor di Malampah, 90 Rumah Rata

Jumat, 25 Februari 2022, 23:49 WIB | News | Provinsi Sumatera Barat
Tebing Gunung Pasaman Runtuh jadi Pemicu Longsor di Malampah, 90 Rumah Rata
Galodo menghantam perkampungan Ladang Panjang di Nagari Malampah, Kabupaten Pasaman, Jumat siang.
VISI MISI CALON GUBERNUR SUMBAR PILKADA SERENTAK 2024

PADANG (25/2/2022) - Gempa dengan magnitudo 6,2 SR pada Jumat pukul 08.39 WIB, juga menyebabkan galodo di Bukit Lintang Rawang Sungai Langkok, Jorong Siparayo, Nagari Malampah. Ribuan ton tanah hanyut menghondoh apa yang dilaluinya. Video kejadiannya pun beredar luas di berbagai platform sosial media.

"Koordinasi kita dengan Sekda Pasaman, Mara Ondak, Juli Yusran (Anggota DPRD Pasaman) beserta camat dan wali nagari di kantor camat Tigo Nagari, galodo ini dipicu terjadinya tanah terban di tebing Gunung Pasaman. Dari kejauhan, bekas longsoran ini sangat jelas terlihat," ungkap Ketua PDI Perjuangan Pasaman, Maradongan melalui sambungan telepon, Jumat malam,

Perkiraan sementara, ungkap Maradongan, bekas longsoran itu menutup sejumlah anak sungai yang bersumber dari kawasan hutan lindung tersebut. Catatan valoranews ini, terdapat dua sungai besar bersumber dari kawasan hutan ini. Yakni, Batang Timah dan Batang Masang.

"Diskusi kita dengan Bapak Sekda Pasaman tadi, aliran sungai di puncak gunuang yang tertutup longsoran, kini telah berubah jadi seperti bendungan. Kemudian, air yang terus bertambah membut tanah dalam kondisi jenuh, hingga akhirnya berubah jadi longsoran ke dataran rendah," ungkap Maradongan.

Baca juga: Fajar Rusvan Lantik Pengurus Granat Kabupaten Pasaman, 70 Duta Anti Narkotika Dikukuhkan

Sementara, anggota DPRD Pasaman, Juli Yusran menginformasikan, sebanyak 90 rumah di tanah kelahirannya, Bukit Lintang Rawang Sungai Langkok, Jorong Siparayo, hanya tersisa lima unit saja lagi yang berdiri utuh. Sisanya telah rata dengan tanah.

"Dikhawatirkan, hujan juga turun di kawasan Gunung Pasaman dan Talamau di Jumat malam ini. Tentu, debit air makin besar di sejumlah anak sungai yang ada di atas gunung itu. Semoga tidak jadi membawa bom waktu berupa tanah longsoran yang lebih besar ke bawah," ungkap Juli Yusran, sebagaimana diskusinya dengan Maradongan.

Sementara, Plt Kepala Pusdatin BNPB, Abdul Muhari juga memastikan, lumpur yang bergerak cepat dari arah puncak Gunung Pasaman itu, bukan likuifaksi.

"Berdasarkan laporan Babinsa dari lokasi, penyebabnya air yang bercampur lumpur dari hulu tepatnya dari arah Gunung Pasaman yang kemudian mengalir deras menghanyutkan apa saja yang dilaluinya," ungkap Muhari. (kyo)

Baca juga: Satlantas Polres Pasbar Gelar Razia Balap Liar di Jalur Protokol 32 Pasaman Baru

TANGGAPAN MASYARAKAT TENTANG CALON GUBERNUR DAN WAKIL GUBERNUR PILKADA SERENTAK 2024

Penulis:
Editor: Devan Alvaro
Sumber:

Bagikan: