Fateta Unand Siap Lahirkan Mahasiswa dengan Kecakapan Hidup Abad 21
VUCA itu akronim dari volatility (gejolak), uncertainity (ketidakpastian), complexity (kompleksitas) dan ambiguity (ambiguitas).
"Konsep Student 5.0 adalah bagaimana mahasiswa Fateta Unand dapat menyelesaikan berbagai tantangan dan permasalahan, dengan memanfaatkan berbagai inovasi yang lahir di era Revolusi Industri 4.0. Pada Student 5.0, mahasiswa adalah primary subject atau pelaku utama yang mendapatkan manfaat dari teknologi informasi, bukan menjadi objek dunia digital," terangnya.
"Beberapa hal yang kita lakukan adalah menjadikan coding atau programming, model dan simulasi, sistem pengambilan keputusan (decision support system) menjadi materi/mata kuliah, penelitian mahasiswa didokumentasikan dalam bentuk video pendek yang ditayangkan pada media social, membuat studio dan media penyiaran digital "TETA-TV" yang sepenuhnya dikelola mahasiswa dan lainnya," tambah Feri Arlius.
Semua itu, terangnya, adalah jalan yang ditempuh untuk menghadapi era Revolusi Industri 4.0 dengan membentuk "Smart Society" (Masyarakat Cerdas), dimana mahasiswa mempunyai kecakapan hidup abad 21 yang dikenal dengan istilah 4C, Creativity (kreativitas), Critical Thingking (berpikir kritis), Communication (komunikasi) dan Collaboration (kolaborasi).
"Tentu saja, harus dinaungi Spiritual Intelligence atau kemampuan untuk memberi makna spiritual terhadap pemikiran, perilaku dan kegiatan," tegasnya.
Feri Arlius berharap, masyarakat, pemerintah, dunia usaha, perantau, alumni dan lain-lain, dapat memberikan dukungan yang partisipatif untuk lompatan besar ini dapat berjalan dengan baik dan mencapai tujuan yang diinginkan.
Proses Sangat Penting
Dikatakan Feri Arlius, pembangunan di bidang pendidikan merupakan suatu proses yang memegang peranan sangat penting dalam peningkatan kualitas sumber daya manusia Indonesia. Pendidikan merupakan upaya dan sarana yang bisa mempercepat pengembangan potensi manusia untuk mencapai tujuan pembangunan Indonesia.
Bertitik tolak dari hal ini, terangnya, Fateta Unand pada tahun 2022 ini, merancang lompatan besar untuk meningkatkan kualitas pendidikan di fakultas yang pada tahun ini baru berusia 14 tahun.
Menurut Feri Arlius, faktor pendorong dari lompatan besar ini adalah perubahan status Unand jadi Perguruan Tinggi Berbadan Hukum (PTNBH), yang memberikan kemandirian yang lebih besar bagi Unand untuk mengelola diri.
Kemudian, persaingan global di era Revolusi Industri 4.0, visi misi Universitas Andalas, serta tekad untuk membangun kejayaan bangsa.
Penulis:
Editor:
Sumber:
Berita Terkait
- 31 Ormas di Sumbar Suarakan Penolakan Politik Uang, Buya Gusrizal: Haram bagi Pemberi dan Penerima
- Jalan Balingka-Padang Lua Rusak Berat Akibat Pengalihan Jalan, Sumbar Hanya Sanggup Perbaiki 1 Km Audy Cari Dana ke Pusat
- Tol Ruas Sicincin-Bukittinggi Potensi Dialihkan jadi Sicincin-Singkarak-Tanah Datar, Ini Alasannya
- Sesditjen Dukcapil Kemendagri Perintahkan Disdukcapil Layani Perekaman Data KTP El Hingga Hari H Pencoblosan Pilkada
- Sirekap Kembali Digunakan di Pemilihan Serentak 2024