Tanam 10 Pohon Setara Pembuatan 1 EE, Henny: Larutan Sejuta Manfaat untuk Merawat Bumi
MENTAWAI (16/10/2021) - Jurusan Biologi dan Fisika Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) Universitas Andalas, sosialisasikan upaya pengolahan sampah organik yang berasal dari rumah (dapur-red). Jika biasanya kulit atau sisa buah dan sayur yang tak terpakai terbuang, kini diubah jadi larutan hasil fermentasi, Eco_Enzyme (EE).
"Kegiatan ini dilakukan dalam rangka Pengabdian kepada Masyarakat (PKM) bertemakan "Berkreasi dengan Sains" pada siswa di Desa Muaro Siberut dan Desa Mailepet," ungkap Dosen Pengabdi PKM Unand, Dr Henny Herwina.
Dikatakan Henny, larutan EE yang bahan organiknya banyak berasal dari sampah dapur ini, memiliki aneka manfaat luar biasa. Antara lain, mengobati kulit yang terkena gigitan serangga, sebagai pupuk yang menyuburkan tanah, pengendali hama, sebagai larutan pembersih udara (air freshner) atau pembersih air dari pencemaran.
Juga dapat digunakan sangat efektif dalam mencuci piring, pakaian, pembersih dapur dan pembersih toilet. "EE dapat dimanfaatkan jadi hand sanitizer alami bahkan untuk perawatan tubuh melalui perendaman kaki yang akan memperlancar aliran darah, mencegah insomnia dan meningkatkan kualitas tidur," ungkap Henny yang melakukan pengabdian pada 14 Oktober 2021 di Siberut Selatan.
Baca juga: Ini Tatacara Pembuatan Eco Enzym, Larutan Multi Manfaat
Menurut dia, proses pembuatan EE dapat dilakukan siapapun, dengan cara sangat sederhana. Yaitu menggabungkan gula merah/molase (1 bagian) dangan bahan organik dari sisa buah/sayur (3 bagian) dengan 10 bagian air pada sebuah wadah plastik.
Kemudian, semua bahan itu dibiarkan mengalami proses fermentasi yang terjadi selama 3 bulan hingga larutan tersebut bisa dipanen. EE "dipanen dengan menyaringnya lalu menyimpan pada wadah bertutup. Selanjutnya, EE siap dimanfaatkan untuk berbagai keperluan," terangnya.
Penggunaan larutan EE, terang dia, dapat digunakan untuk berbagai tujuan. Proses pembuatannya sendiri menghasilkan O3 yang memperkaya Ozon, sehingga bumi terlindung dari kerusakan akibat sinar matahari langsung.
"Satu kali proses pembuatan EE, setara dengan melakukan penghijauan bagi keselamatan bumi dengan menanam 10 pohon," urai Henny memaparkan keistimewaan lain dari EE yang telah diteliti Dr Rasukoon Poompanvon, Pendiri Asosiasi Pertanian Organik Thailand.
Sementara, Ketua Pelaksana PKM FMIPA Unand, Dr Putra Santoso mengapresiasi siswa SMP Negeri 1 Siberut maupun siswa SMA 1 Siberut yang jadi lokasi pengabdian. Menurutnya, siswa di kedua sekolah itu sangat komunikatif dan bisa berinteraksi dengan dosen pengabdi secara baik.
"Ini dibuktikan dengan banyaknya pertanyaan dan pendapat yang mereka sampaikan secara inteaktif," jelas Putra Santoso.
Penulis:
Editor: Devan Alvaro
Sumber:
Berita Terkait
- 31 Ormas di Sumbar Suarakan Penolakan Politik Uang, Buya Gusrizal: Haram bagi Pemberi dan Penerima
- Jalan Balingka-Padang Lua Rusak Berat Akibat Pengalihan Jalan, Sumbar Hanya Sanggup Perbaiki 1 Km Audy Cari Dana ke Pusat
- Tol Ruas Sicincin-Bukittinggi Potensi Dialihkan jadi Sicincin-Singkarak-Tanah Datar, Ini Alasannya
- Sesditjen Dukcapil Kemendagri Perintahkan Disdukcapil Layani Perekaman Data KTP El Hingga Hari H Pencoblosan Pilkada
- Sirekap Kembali Digunakan di Pemilihan Serentak 2024