Menteri Agama Lantik Ketua LKKNU Sumbar jadi Rektor, Perempuan Pertama Pimpin UIN IB
Melanjutkan pendidikan Magister di Universitas Negeri Padang (UNP) Jurusan Pendidikan Bahasa Inggris (2003) dan program doktor (S3) Universitas Kebangsaan Malaysia, TESL (2011).
Selain itu, Martin juga tercatat di sejumlah organisasi seperti Anggota Teaching English as a Second Language (TEFLIN), 2013 sampai sekarang, Bidang Penelitian Asosiasi Dosen Republik Indonesia (ADRI) 2017 -- sekarang.
Kemudian, Bidang Pendidikan dan Pelatihan Himpunan Editor Berkala Indonesia (HEBI) 2020 -- sekarang, anggota Adosiasi pusat Studi Wanita/Gender Indonesia (ASWGI) 2016-sekarang dan Anggota Council of Asian Science Editor (CASE).
Baca juga: Safari Ramadhan Pemprov Sumbar: Suasana Kondusif itu Dimulai dari Keluarga
Moderasi Beragama di Kalangan Akademisi
Ketua Senat UIN IB Padang, Prof Asasriwarni yang dihubungi secara terpisah mengatakan, tantangan UIN IB Padang ke depan adalah, pentingnya membangun moderasi beragama di kalangan akademisi. Karena, moderasi beragama semakin dibutuhkan saat ini dan ke depan dalam kehidupan yang semakin majemuk.
Menurut Asasriwarni, dengan pemahaman moderasi beragama tersebut, tidak menimbulkan pemikiran, sikap dan tindakan yang ekstrim dan keras. Bagaimana UIN mampu mencetak dan melahirkan sarjana yang memiliki keilmuan Islam yang sesuai dengan visi misi UIN.
Yaitu, menjadikan sarjana muslim yang bertaqwa, beriman kepada Allah SWT dan menjalankan agama Islam rahmatan lil 'alamin, membawa Islam yang menjadi rahmat (manfaat) untuk sekali alam.
Diakui Asasriwarni, memang tidak ringan tugas Rektor UIN IB Padang ke depan. "Makanya Rektor nantinya dibantu Wakil Rektor bidang akademik, administrasi keuangan dan kemahasiswaan. Ditambah para dekan, wakil dekan, biro dan dosen yang akan sangat berperan mewujudkan visi dan misi tersebut," ujarnya.
Di bagian lain, Asasriwarni juga berharap UIN IB Padang akan terus berkembang di bawah kepemimpinan rektor perempuan pertama di UIN IB Padang sejak berdiri yang sebelumnya bernama IAIN.
Sebagai universitas, harus banyak guru besar yang dilahirkannya. "Saat ini sudah banyak doktor di UIN IB, namun masih belum banyak yang mencapai guru besar. Bagaimana rektor baru ini mampu mendorong percepatan proses para doktor tersebut mencapai guru besar."
Penulis:
Editor:
Sumber:
Berita Terkait
- 31 Ormas di Sumbar Suarakan Penolakan Politik Uang, Buya Gusrizal: Haram bagi Pemberi dan Penerima
- Jalan Balingka-Padang Lua Rusak Berat Akibat Pengalihan Jalan, Sumbar Hanya Sanggup Perbaiki 1 Km Audy Cari Dana ke Pusat
- Tol Ruas Sicincin-Bukittinggi Potensi Dialihkan jadi Sicincin-Singkarak-Tanah Datar, Ini Alasannya
- Sesditjen Dukcapil Kemendagri Perintahkan Disdukcapil Layani Perekaman Data KTP El Hingga Hari H Pencoblosan Pilkada
- Sirekap Kembali Digunakan di Pemilihan Serentak 2024