Banpres Produktif Usaha Mikro Telah 100 Persen Tersalurkan
VALORAnews - Program bantuan presiden (Banpres) Produktif Usaha Mikro (PUM) senilai Rp2,4 juta kepada pelaku UMKM, memberi hasil positif untuk mempertahankan bahkan mengembangkan usaha para pelakunya.
Program yang diluncurkan pada Agustus 2020 ini, sudah tersalurkan 100% pada Oktober 2020 lalu pada 9 juta target penerima manfaat. Yakni, pengusaha mikro yang utamanya belum tersentuh layanan perbankan.
Program ini cepat terserap dengan dukungan Bank Himbara, Koperasi, Pemda, dan K/L yang melakukan pendampingan. Pemerintah pun menambah jumlah pelaku usaha mikro penerima manfaat BPUM tersebut hingga total keseluruhannya menjadi 12 juta UMKM.
"Alhamdulillah, setelah adanya bantuan (BPUM), saya bisa memperlebar tempat atau meja untuk usaha tambahan. Kemudian saya menambahkan usaha gorengan. Saya memanfaatkan sayur yang ibu saya jual agar tidak terbuang sia-sia," terang Iis Suminar, pelaku usaha pecel karedok dan gado-gado, penerima manfaat BPUM yang menyampaikan rasa syukurnya mendapat bantuan tersebut pada acara Dialog Produktif bertema Pejuang Ekonomi Garis Depan Wirausahawan Usaha Mikro, yang diselenggarakan Komite Penanganan COVID19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPCPEN).
Baca juga: Telkom Sumbar Kucurkan Bantuan UMKM Rp1,7 M
Bantuan Rp2,4 juta diterima Iis, pertama kali di bulan Oktober 2020 lalu. Sebagai seorang pedagang gado-gado, Iis tidak pernah menggunakan ATM sebelumnya. Lantas, demi mendapatkan BPUM ini, Iis memberanikan diri untuk menanyakan ke pihak desa dan berkunjung ke bank demi memenuhi persyaratan yang dibutuhkan.
Awalnya Iis ragu untuk mendatangi bank. "Saya menanyakan ke security bank, perihal dana UMKM. Karena saya mendapat informasi ini pertama kali lewat media sosial," ujar Iis.
Selain sebagai penerima BPUM, Iis juga mengajukan Kredit Usaha Rakyat (KUR) Super Mikro. Bantuan stimulus usaha ini merupakan program dengan suku bunga 0% hingga 31 Desember 2020. Dengan diberikan tambahan subsidi bunga KUR 6% sampai dengan 31 Desember 2020 dan 6% setelah 31 Desember 2020. Batas maksimum kreditnya adalah sebesar Rp10 juta.
Tidak hanya Iis yang bersyukur dan berkembang, setelah menerima bantuan tersebut. Adapula Suwanti, pengusaha kerajinan cindera mata berbahan dasar limbah, juga sangat merasakan efek positifnya. Ia mengakui, selama pandemi Covid19, omset usahanya mengalami penurunan drastis.
Terlebih dengan pelarangan diadakan pesta-pesta pernikahan di masa PSBB berlangsung beberapa waktu lalu, semakin menekan usahanya. Padahal kegiatan pesta adalah sumber utama pemasukannya.
"Bantuan senilai Rp2,4 juta ini bagi saya seperti mendapatkan air minum di padang pasir," ujar Suwanti.
Penulis:
Editor:
Sumber:
Berita Terkait
- PB PSI Gelar Rakernas, Matangkan Persiapan Menuju PON dan Olimpiade
- Alvin Kenedy Dikukuhkan jadi Ketum PB PSI, Ini Harapan Ketum KONI Pusat
- Pengurus PB PBI Hasil Munaslub Temui Ketum KONI, Perkenalan sekaligus Laporkan Rencana Rakornas
- Tri Dukung Turnamen e-Sport di 327 Kecamatan di Sumatera, Uji Ketangguhan Kualitas Jaringan
- Skuad HGCI Siap Taklukan Tim 37 Golf Academy di Final Liga Golf Jakarta Divisi I
Mahmud Marhaba Lantik Pengurus Provinsi dan Daerah PJS se-Gorontalo
Nasional - 12 November 2024
Fadli Zon Raih 2 Rekor MURI, Ini Alasan Jaya Suprana
Nasional - 03 November 2024
Prabowo-Gibran Dilantik, Ini Pujian Puan Maharani
Nasional - 21 Oktober 2024