Diskusi Virtual Jemari Sakato: Covid19 Harus Direspon dengan Regulasi yang Tepat dan Efektif sampai Level Tapak
VALORAnews - Direktur Eksekutif Jemari Sakato, Robi Syafwar menyebut, pemangku kepentingan perlu melakukan kolaborasi dengan berbagai pihak, untuk memastikan kesiapan masyarakat dalam menghadapi Coronavirus Disease 2019 (Covid19).
Peningkatan jumlah pasien positif Covid19 di Sumbar, merupakan momentum tepat bagi semua pihak untuk melakukan evaluasi menyeluruh mulai dari kesadaran, regulasi, sampai dengan pendampingan pada masyarakat.
"Pandemi yang akan berlangsung cukup lama ini, dapat mengakibatkan masyarakat jenuh sehingga berpengaruh ke mental masyarakat dan juga akan berakibat pada pelonggaran berbagai protokol untuk penyelamatan Covid19 oleh masyarakat itu sendiri," ujar Robi Syafwar, dalam diskusi virtual "Strategi Kesehatan Mental Masyarakat Pada Musim Pandemi Covid19" yang diselenggarakan Jemari Sakato, Kamis (14/5/2020).
Robi menegaskan, sudah saatnya pemerintah membuat regulasi untuk menghadapi Covid19 dengan lebih komprehensif, bukan sekadar imbauan semata. Menurut Robi, hal ini bertujuan untuk mempermudah banyak pihak dalam berkolaborasi, terkait penanganan Covid19 khususnya di Sumbar, mulai dari pusat sampai ke level tapak.
Baca juga: Pjs Bupati Agam Pimpin Rapat Koordinasi Jelang Pencoblosan Pemilihan Serentak 2024, Ini yang Dibahas
Terkait Covid19, Jemari Sakato juga melakukan Kajian Adaptasi dan Kesiapsiagaan Nagari Menghadapi Covid19 di Nagari Tiku Selatan, Kabupaten Agam. Dari hasil kajian tersebut, sementara ditemukan bahwa mayoritas masyarakat telah memiliki kesadaran serta pemahaman tentang Covid19, bahkan paham dengan imbauan pemerintah terkait pencegahan Covid19.
Namun, di tengah kesadaran tersebut, masyarakat juga masih merasa bahwa ada kekurangan dari penanganan Covid19 di lapangan.
Kajian yang dipaparkan aktivis Senior Jemari Sakato, Syafrimet Azis mengungkap, lebih dari 95% responden tahu tentang program PSBB yang sedang diberlakukan. Namun, lebih dari 50% masyarakat menyatakan, PSBB saja tidak cukup untuk mengurangi penyebaran Covid19.
"Lebih dari 80% menyatakan setuju dengan larangan-larangan selama PSBB, namun, sebanyak 75% menyatakan bahwa kebutuhan pelindung diri khususnya masker di nagari tidak terpenuhi," ungkap Syafrimet.
Baca juga: Pjs Bupati Agam: Penguatan SDM harus Sejalan dengan Kebutuhan Era Digital
Masyarakat secara garis besar, terangnya, sudah sadar tentang Covid19 dan bahaya yang menghantui. "Setelah kita melalui pandemi dengan waktu yang lama ini, masyarakat mulai jenuh dan tidak lagi menanggapi serius permasalahan ini," ujar Syafrimet.
Penulis:
Editor: Devan Alvaro
Sumber:
Berita Terkait
- Nagari Pagadih jadi Nominator 10 Terbaik ADWI Tahun 2024 Kategori Kelembagaan dan SDM
- Pokdarwis Sungai Batang Dilatih Pariwisata Ramah Muslim, Ini Harapan Pjs Bupati Agam
- 40 Pelaku Usaha Dibekali Pengetahuan tentang Pentingnya Kebersihan dalam Industri Pariwisata
- Nagari Pasia Laweh Miliki Museum Adat dan Kebudayaan, Ini Harapan Pjs Bupati
- Agam Usulkan Festival Rakik-rakik jadi Agenda KEN 2025