Hoaks jadi Tantangan Informasi Kebencanaan

Rabu, 27 Februari 2019, 19:00 WIB | News | Kota Padang
Hoaks jadi Tantangan Informasi Kebencanaan
Kepala BPBD Padang, Edi Hasymi dalam kegiatan diseminasi informasi di Media Center Pemko Padang, Rabu (27/2/2019). (humas)

VALORAnews - Santer diisukan bakal terjadinya gempa bumi disertai tsunami di Kota Padang dan sekitarnya pada Akhir Februari 2019 inis. Hal itu sontak membuat warga panik dan tetamu pun enggan mengunjungi kota ini.

"Isu itu telah dibantah Badan Klimatologi Metereologi dan Geofisika (BMKG) Padangpanjang. Isu akan datangnya gempa disertai tsunami yang disebabkan megathrust Mentawai di beberapa media itu, tidaklah benar alias 'hoax'," ungkap Kepala BPBD Padang, Edi Hasymi dalam kegiatan diseminasi informasi di Media Center Pemko Padang, Rabu (27/2/2019).

BPBD Padang, terangnya, setuju dengan pernyataan BMKG Padangpanjang. Karena, untuk kepastian kapan gempa terjadi itu, tak ada satu pun pakar yang bisa memastikannya. "Persoalan bagi kita bukan soal kapannya itu, tapi justru yang terpenting adalah bagaimana menyiapkan diri seandainya bencana itu terjadi tanpa kita ketahui," ujar Edi lagi.

Edi Hasymi pun menyebutkan, sementara sekaitan tentang kebencanaan, pihaknya telah melakukan upaya-upaya seperti mengedukasi dan mensosialisasikan seputar kebencanaan dan mitigasi bencana kepada masyarakat. Dia pun juga mengajak semua masyarakat Kota Padang agar tidak membagikan informasi tentang bencana apabila memiliki keraguan apalagi yang tidak jelas sumbernya.

Baca juga: Anggaran Perbaikan Rumah Rusak Berat Gempa Pasbar Telah Dicairkan Rp32,7 Miliar, Ini Penjelasannya

"Kalau sumbernya tidak disampaikan oleh pihak berwenang seperti BMKG, jangan kita sebarluaskan informasi tersebut karena dapat meresahkan masyarakat. Kita harus cerdas menyikapi mana yang isu dan yang benar atau tidak harusnya disaring terlebih dahulu," imbaunya.

Edy mengaku, sempat gusar dari berbagai kasus yang telah ditemui di Padang. Pernah ketika terjadi bencana banyak bermunculan berita hoax. Bahkan juga pernah isu hoax sontak membuat warga kalang kabut beberapa tahun yang lalu.

"Tantangan kita bukan soal bencana dan mitigasi bencana saja, tapi efek-efek informasi yang gak benar itu juga jadi tantangan bagi kita. Untuk itu mari kita lebih arif, bijaksana dan cerdas menyikapi setiap informasi yang ada. Jangan langsung ditelan mentah-mentah sebab akan meresahkan dan merugikan kita semua," katanya mengingatkan.

Ketika ditanya tentang kesiapsiagaan, Edi menejlaskan, BPBD Kota Padang saat ini telah memiliki personil berjumlah sebanyak 66 orang dimana untuk Tim Reaksi Cepat (TRC) sebanyak 25-40 orang.

Baca juga: Sumbar jadi Tuan Rumah HKBN 2024, 30 Daerah akan Ikuti Simulasi Bencana Gempa dan Tsunami

"Dalam program kegiatan BPBD Padang kita tidak bekerja sendiri, tapi juga ikut dibantu oleh sinergi yang terdiri dari aparat TNI/Polri NJO serta berbagai organisasi kemasyarakatan termasuk ormas pemuda sebagai mitra dalam urusan kebencanaan di Padang. Semunya dalam bentuk koordinasi, sosialisasi dan upaya mitigasi bencana serta pertolongan pasca bencana terjadi," ungkapnya. (rls/vry)

Penulis:
Editor:
Sumber:

Bagikan: