Korem WBR Ujicobakan Mikroba Bios 44 Atasi Kandungan Racun Air Danau Maninjau
Penemuan Bios 44 berawal dari adanya permasalahan kebakaran hutan dan lahan di Sumsel. Sebab, sebelum 2006, kerap terjadi kabut asap. Hal itu mengganggu persiapan Asian Games 2018 dan TNI kemudian bekerja sama dengan Prof Muhammad Tamim Pardede, pakar biokimia molekular.
Bios 44 yang merupakan paduan mikroorganisme akan memperkecil hingga menutup rongga-rongga lahan gambut. Karena itu, lahan tersebut tidak akan mudah terbakar.
Memang, Bios 44 berfungsi menormalisasi lahan untuk kembali seperti semula. Inovasi itu sebenarnya sangat sederhana. Bahan-bahan yang dipakai mudah didapat. Misalnya, air, ragi, susu bubuk, cornet beef, dan gula pasir dengan waktu pembuatan sekitar sebulan.
Baca juga: An Roys Dukung Nasrul Abit untuk Sumbar Unggul
Biaya penemuan itu juga tidak besar. Semua diupayakan dari satuan Korem yang ada kami beriyur bersama, bahkan, tak ada kendala signifikan dalam penelitian Bios 44.
"Jika ada niat baik, semua lancar," ujar Brigjen Kunto Arief Wibowo.
Komandan Kodim 0304/Agam, Letkol (Kav) Salim Kurniawan Dewantara menyampaikan, Danau Maninjau merupakan danau vukanik yang merupakan potensi kekayaan alam yang ada di kabupaten Agam. Pesona Danau Maninjau telah mengundang kekaguman para wisatawan mancanegara.
Masyarakat disekitar danau secara turun temurun, telah mendapat manfaat dari keberadaan danau ini. Berupa ikan dan air untuk kebutuhan sehari-hari. Untuk meningkatkan produksi ikan karamba Korem 032 Wirabraja telah memberikan terobosan melalui program Bios 44.
Letkol Salim Kurniawan Dewantara menambahkan, dari hasil uji coba Bios 44 pada air danau Maninjau ada sampel air Danau Maninjau sebelum diberi Bios 44 pemeriksaan oleh UPTD Laboratorium kesehatan Padang menunjukan bahwa kandungan nitrogen dalam bentuk amoniak dan nitrit di Danau Maninjau sangat tinggi melebihi standar yang ditetapkan Kementrian Lingkungan Hidup.
Kandungan teloransi amoniak hanya dibawah 0,02 miligram perliter, terindentifikasi di Danau Maninjau 0,037 miligram per liter. Sedangkan nitrit yang dibolehkan 0,06 miligram per liter, tingginya kandungan nitrogen ini mengakibatkan ikan keracunan dan mati mendadak. Nitrogen merupakan unsur pembentukan penting dalam pakan ikan.
Dari sampel kualitas air danau, setelah diberi bios 44 menunjukan penurunan kadar nitrit dari 0,037 miligram perliter menjadi 0,02 miligram perliter. Kesadaran Cs Co, setelah diberi Bios matrik menyambung dan ph berubah dari sebelumnya 6,99 menjadi 7.05.
Penulis:
Editor:
Sumber:
Berita Terkait
- Nagari Pagadih jadi Nominator 10 Terbaik ADWI Tahun 2024 Kategori Kelembagaan dan SDM
- Pokdarwis Sungai Batang Dilatih Pariwisata Ramah Muslim, Ini Harapan Pjs Bupati Agam
- 40 Pelaku Usaha Dibekali Pengetahuan tentang Pentingnya Kebersihan dalam Industri Pariwisata
- Nagari Pasia Laweh Miliki Museum Adat dan Kebudayaan, Ini Harapan Pjs Bupati
- Agam Usulkan Festival Rakik-rakik jadi Agenda KEN 2025