Mahyeldi Paparkan Mitigasi Bencana Padang di Disaster Outlook 2019
VALORAnews - Wali Kota Padang, Mahyeldi mengatakan, untuk meminimalisir resiko bencana diperlukan peningkatan kecerdasan masyarakat terhadap mitigasi bencana. Karena resiko bencana bukan saja rusaknya bangunan, tetapi juga timbulnya korban jiwa.
Berdasarkan hasil survei Great Hansin Earthquake 1995 di Jepang menjelaskan, korban yang selamat dari bencana gempa karena diselamatkan oleh diri sendiri 35,0%, anggota keluarga 31,9%, teman/tetangga 28,1%, orang lewat 2,6%, Tim SAR 1,7%, dan lain-lain 0,9%.
"Program mitigasi bencana di Kota Padang lebih ditekankan pada penguatan kecerdasaan individu tentang mitigasi bencana dan penguatan kekerabatan melalui program Padang Cerdas Bencana. Dimana bagian dari program itu ada Keluarga Cerdas Bencana, Sekolah Cerdas Bencana, Pasar Cerdas Bencana dan lainnya," ungkap Mahyeldi saat jadi pembicara dalam forum diskusi "Disaster Outlook 2019" yang membahas tentang potensi bencana dan upaya melakukan mitigasi di Jakarta, Kamis (31/1/2019).
Disaster Outlokk 2019 digagas Disaster Management Institute of Indonesia (DMII) dan Aksi Cepat Tanggap (ACT). Dihadiri Senior Vice President ACT Syuhelmaidi Syukur, Direktur DMII-ACT Wahyu Novyan, Pakar Gempa Bumi ITB Irwan Meilano dan sejumlah pengelola kawasan industri, pelaku usaha, ahli kebencanaan, dan instansi terkait.
Baca juga: Survei Voxpol Pilgub Sumbar 2024, Elektabilitas Mahyeldi-Vasko 70,3 Persen, Epyardi-Ekos 16,8 Persen
Dikesempatan itu, Mahyeldi mengatakan, program Padang Cerdas Bencana bertujuan mewujudkan masyarakat Kota Padang yang memiliki pengetahuan kebencanaan sebagai upaya untuk menyelamatkan diri sendiri, keluarga atau orang lain ketika terjadi bencana. Dengan pengetahuan yang dimiliki tersebut akan menumbuhkan budaya kesiapsiagaan bencana di kehidupan masyarakat.
Untuk upaya penanggulangan bencana, Padang melakukan penguatan kapasitas BPBD dan Pusdalpos PB, penyusunan dan uji rencana kontijensi dalam menghadapi bencana, penguatan sistem peringatan dini, kerjasama di bidang kebencanaan, pemasangan tsunami safe zone, pemasangan rambu-rambu pada jalur evakuasi, pemasangan papan informasi publik terkait kebencanaan.
"Kita juga melakujkan uji kelayakan bangunan potensial shelter, pelatihan dan sosialisasi kepada masyarakat," imbuh Mahyeldi yang didampingi Kepala BPBD Kota Padang Edi Hasymi. (rls/vry)
Baca juga: Gubernur Lantik Hani Syopiar Rustam jadi Pjs Wali Kota Bukittinggi, Bertugas 2 Bulan
Penulis:
Editor:
Sumber:
Berita Terkait
- Debat Pamungkas Pemilihan Wali Kota dan Wakil Wali Kota Padang Berlangsung 3,5 Jam
- Reses Dapil Masa Sidang I ke Kecamatan Nanggalo, Evi Yandri Terima 30 Aspirasi Warga
- LUTD PLN, Wujudkan Mimpi Asmanidar 'Bertemu' Prabowo-Gibran
- Debat Pilkada Padang 2024, Cawakonya Lulusan Luar Negeri, Panelisnya Dosen dan Akuntan
- Kombes Ferry Harahap Wisuda Gelar Doktor Administrasi Publik, Ini Harapan Plt Gubernur Sumbar