Pengangguran Didominasi Sarjana, Lulusan SMK juga Tak Siap Kerja

VALORAnews -- Menaker RI, Hanif Dakiri menyampaikan, dari 7,45 juta jiwa penggangguran di Indonesia, terbanyak disumbang lulusan perguruan tinggi. Untuk itu, perguruan tinggi harus bisa meningkatkan kemampuan dan kompetensi lulusan, sehingga tidak lagi mengganggur setelah menamatkan studi.

Hal itu dikatakan Hanif Dakiri saat silaturahmi dengan Lembaga Perguruan Tinggi Nahdlatul Ulama (LPT NU), dirangkaian kegiatan muktamar NU ke33, Jombang, Jawa Timur, 1-8 Agustus 2015ini. Acara ini dilangsungkan di aula Universitas Hasyim As'ary, Jombang, Minggu (2/8/2015).

"Kedepan, seluruh perguruan tinggi dibawah naungan NU, harus mampu membaca peluang dan usaha serta siap mauk ke dunia usaha," terang Hanif yang juga politisi PKB itu.

Dikatakan, secara prinsip, dunia kerja tidak bisa terlepas dari dua prinsip dasar yaitu soft dan hard skill. "Ini yang harus disiapkan universitas NU ke depannya," tegas Hanif.

Baca juga: Cegah Stunting, Tim PKM UNU Sumbar Ajarkan Warga Padang Timur Olahan Pangan Berbahan Kelor

Selain itu, Hanif juga menyayangkan, banyaknya angka pengangguran dari lulusan SMK. Padahal, SMK adalah sekolah vokasi yang telah memberikan kemampuan teknis bagi siswanya, agar bisa langsung terserap dunia kerja.

"Yang saya temukan, lulusan SMK ini malah susah dapat kerjaan. Selain itu, dari 200-an balai latihan kerja (BLK) yang ada di Indonesia, sekitar 30 persen persertanya adalah lulusan SMK. Ini menandakan, lulusan SMK masih belum siap untuk terjung langsung ke dunia kerja," terang Hanif.

Hadir dalam kesempatan itu, Ketua LPTNU pusat, LTPNU wilayah seperti UNU Sumut, UNU Sumbar, UNU Surabaya, UNU Lampung, UNU Jakarta dan PTNU se-Jawa lainnya. (pl7)

Penulis:
Editor:
Sumber: