Dua Delegasi Luar Negeri Ikut Meriahkan Pawai Telong-telong

Rabu, 08 Agustus 2018, 13:32 WIB | News | Kota Padang
Dua Delegasi Luar Negeri Ikut Meriahkan Pawai Telong-telong
Wako Padang, Mahyeldi dt Marajo bersama istri para undangan, memukul gendang tasa sebagai tanda diawalinya Pawai Telong-telong, di depan objek wisata Danau Cimpago, Kelurahan Purus, Kecamatan Padang Barat, Senin malam (6/8/2018). (humas)

VALORAnews - Ribuan warga Kota Padang, tumpah ruah memadati sepanjang jalan Samudera atau tepatnya berada di depan objek wisata Danau Cimpago, Kelurahan Purus, Kecamatan Padang Barat, Senin malam (6/8/2018).

Pada malam itu, Pemko Padang menggelar Pawai Telong-telong dalam rangka memperingati sekaligus merayakan Hari Ulang Tahun (HUT) Kota Padang yang ke-349. Festival tahunan kali ini pun terlihat begitu semarak. Pasalnya tak hanya dihadiri pejabat di Kota Padang namun juga dari tingkat Sumbar, nasional bahkan Internasional.

Karena, juga hadir rombongan delegasi dari negara sahabat yang tengah menjajaki kerjasama 'sister city' dengan Kota Padang. Yaitunya dari delegasi Provinsi Ba Ria Vung Tau Vietnam yang dipimpin Wakil Komite Rakyat Ba Ria Vung Tau, Mr. Le Tuan Quoc serta delegasi Kota Hildesheim Jerman dipimpin Walikota Hildesheim, Mr. Ingo Meyer. bahkan juga dari pewakilan negara tetangga Malaysia.

Walikota Padang, Mahyeldi mengatakan, seperti biasa setiap tahunnya pada malam sebelum hari jadi Kota Padang yang jatuh pada 7 Agustus selalu digelar Pawai Telong-telong. Pawai ini tak hanya sekadar festival biasa, namun ada sisi sejarah panjang yang terkandung di dalamnya.

Baca juga: Survei Voxpol Pilgub Sumbar 2024, Elektabilitas Mahyeldi-Vasko 70,3 Persen, Epyardi-Ekos 16,8 Persen

"Lewat telong-telong inilah rakyat Padang sukses memporak-porandakan pertahanan Belanda yang sedang menjajah Indonesia kala itu," ujar Mahyeldi sewaktu diwawancarai wartawan usai acara.

Mahyeldi menceritakan, dalam sejararahnya, Telong-telong bermula dari sejarah waktu masa penjajahan VOC Belanda, tepatnya di tahun 1669 silam. Dalam melakukan penyerangan terhadap loji-loji penjajah, masyarakat menggunakan Telong-telong, sejenis lampion, sebagai peralatan seadanya yang dipasang sebanyak mungkin di sekitar kamp-kamp musuh sehingga membuat lengah pengawasan.

"Saat tentara kolonial lengah, masyarakat Padang, yang berasal dari Kenagarian Pauh dan Koto Tangah pun dengan mudah melumpuhkan para tentara Belanda. Menurut saya, ini membuktikan kepada kita semua bahwasanya, meskipun dalam keterbatasan peralatan seadanya, namun kita tetap mampu melakukan penyerangan terhadap musuh," terangnya.

"Mari jadikan momen bersejarah ini sebagai momen kebangkitan bagi kita semua untuk khususnya untuk kemajuan Kota Padang tercinta ini," imbuh Mahyeldi.

Baca juga: Gubernur Lantik Hani Syopiar Rustam jadi Pjs Wali Kota Bukittinggi, Bertugas 2 Bulan

Dalam pawai telong-telong ini, terlihat berlangsung lebih semarak yang ditambah dengan variasi-variasi yang ditampilkan. Sebagaimana ditampilkannya berbagai atraksi seni dan budaya serta potensi masing-masing daerah yang ada di 11 kecamatan terdiri dari 104 kelurahan di Kota Padang serta aksi teatrikal yang melihatkan perjuangan bangsa Indonesia khususnya warga Kota Bingkuang melawan kaum penjajah.

Halaman:
IKLAN NOMOR URUT PEMILIHAN GUBERNUR DAN WAKIL GUBERNUR SUMBAR PEMILIHAN 2024

Penulis:
Editor:
Sumber:

Bagikan:
IKLAN CALON WALI KOTA DAN WAKIL WALI KOTA PADANG PEMILIHAN SERENTAK 2024
IKLAN TOLAK POLITIK UANG PEMILIHAN SERENTAK 2024 KPU SUMBAR
IKLAN SOSIALISASI NOMOR URUT CALON BUPATI-WAKIL BUPATI KEPULAUAN MENTAWAI