Genangan Masih Hiasi Padang Setiap Hujan, Edy Hasmi: Masih Lokasi Itu ke Itu Saja
VALORAnews - Dihitung dari jumlah penduduk, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Padang membutuhkan waktu 10 tahun untuk bisa mengedukasi masyarakat terkait bencana gempa dan tsunami. Saat ini, BPBD Padang sudah mengedukasi 20.000 keluarga.
"Tahun 2017 ada 5.000 dan sampai Juni 2018 ini sudah ada 15.000 keluarga yang diberikan edukasi mitigasi bencana. 20.000 keluarga ini memang dioptimalkan untuk yang berada di zona merah," ungkap Kepala BPBD Kota Padang, Edy Hasymi di Media Centre Balaikota Padang, Rabu (18/7/2018).
Edy mengatakan, dari berbagai bencana seperti gempa yang terjadi memang juga banyak terdapat korban yang disebabkan oleh kepanikannya sendiri. Maka itu pihaknya perlu secara intens melakukan edukasi di lingkungan keluarga, sekolah dan masyarakat khususnya yang berada di zona merah.
"Untuk tingkat sekolah sampai saat ini sudah 47 sekolah yang berada di zona merah yang baru bisa diberikan edukasi bencana gempa dan tsunami. Upaya ini akan terus kita lakukan karena menjadi bahagian penting yang harus dimaksimalkan," terangnya.
Baca juga: Dinsos Sumbar Salurkan 2.830 Kg Beras untuk Warga Korban Banjir pada 6 Nagari di Sumpur Kudus
"Kita harapkan keikutsertaan perangkat sekolah dan guru, bisa membantu BPBD untuk memberikan edukasi setiap tahunnya kepada siswa yang baru masuk di sekolah tersebut," imbuhnya.
Terkait shelter sebagai tempat evakuasi sewaktu tsunami terjadi, Edy mengatakan, dari 4 shelter yang ada di Kota Padang, ada 2 shelter yang sudah dikelola langsung masyarakat sekitar. BPBD membantu biaya listrik dan perawatan dari shelter tersebut.
Sementara, terkait jumlah kasus kebencanaan di 2018, sampai dengan Juni 2018 BPBD Kota Padang mencatat sebanyak 293 kasus kebencanaan di Kota Padang. Pohon tumbang menjadi kasus kebencanaan paling mendominasi dengan 233 kasus kejadian.
"Banyaknya bencana pohon tumbang ini terjadi disebabkan angin kencang. Untuk itu kami sudah meminta Dinas Lingkungan Hidup (DLH) untuk mendata kembali pohon-pohon yang sudah tua dan miring. Apalagi yang di daerah Air Tawar, karena sudah ada 2 kejadian yang memakan korban jiwa," katanya.
Baca juga: PEMKAB PESSEL Jadwalkan Perbaikan Jembatan Gantung Pelangai Gadang Tahun 2025
Selain itu, ia mengatakan juga mengimbau masyarakat yang memiliki kendaraan selalu mengantisipasi dengan melihat kiri, kanan, atas, dan bawah saat memarkir kendaraan di bawah pohon.
Penulis:
Editor:
Sumber:
Berita Terkait
- Debat Pamungkas Pemilihan Wali Kota dan Wakil Wali Kota Padang Berlangsung 3,5 Jam
- Reses Dapil Masa Sidang I ke Kecamatan Nanggalo, Evi Yandri Terima 30 Aspirasi Warga
- LUTD PLN, Wujudkan Mimpi Asmanidar 'Bertemu' Prabowo-Gibran
- Debat Pilkada Padang 2024, Cawakonya Lulusan Luar Negeri, Panelisnya Dosen dan Akuntan
- Kombes Ferry Harahap Wisuda Gelar Doktor Administrasi Publik, Ini Harapan Plt Gubernur Sumbar