Unpar Sarankan Pemko Padang Bangun Seawall Antisipasi Bencana
VALORAnews - Pemerintah Kota (Pemko) Padang mendapat dukungan dalam kesiapan menghadapi bencana alam terutama gempa bumi disertai tsunami. Salah satunya dari Universitas Khatolik Parahyangan (Unpar) Bandung, Jawa Barat.
Hal itu terlihat, sewaktu rombongan yang dipimpin Rektor Dr. Mangadar Situmorang itu melakukan pertemuan dengan Penjabat Sementara (Pjs) Walikota Padang, Alwis beserta para pimpinan OPD terkait di Rumah Dinas Walikota Padang, Senin (30/4/2018) malam.
Dalam kesempatan itu, dipaparkan kondisi sekaligus hasil penelitian dalam rangka pengurangan risiko bencana (PRB) khususnya gempa dan tsunami di Kota Padang, Sumatera Barat.
Alwis mengatakan, atas nama Pemko sangat menyambut upaya tersebut, karena apa yang dipaparkan baik pihak Unpar dan anggota rombongan lainnya terkait urusan kemanusian itu untuk menjadi masukan dan bahan yang akan disikapi ke depan.
"Apalagi telah melakukan hasil penelitian terkait potensi dan dampak bencana di Kota Padang. Dan kemudian hal-hal dan upaya yang harus dilakukan dalam mitigasi bencana untuk mengurangi risiko bencana, baik melalui pembangunan fisik maupun penyadaran dan peningkatan kemampuan menghadapi ancaman bencana," harap Alwis didampingi Kepala BPBD, Edi Hasymi dan Kabag Humas, Imral Fauzi.
Disebutkan, seperti diketahui kejadian gempar besar 7,9 skala Richter 30 September 2009 lalu setidaknya telah memberikan dampak yang signifikan bagi masyarakat dan kota Padang. Pasalnya bencana itu tidak terfikirkan dan tidak terduga, sehingga banyak yang tidak mampu menyelamatkan diri dikarenakan tidak memiliki kesiapan dalam berbagai hal terkait itu.
"Untuk itu, kami Pemerintah Kota Padang melalui BPBD serta OPD terkait, terus melakukan upaya-upaya dalam rangka pengurangan risiko bencana. Seperti mengedukasi masyarakat, di tingkat sekolah dan perguran tinggi untuk menjadi cerdas bencana. Alhamdulillah, itu telah kita lakukan disertai upaya teknis lainnya seperti pembangunan shelter, jalur evakuasi tsunami dan masih banyak lainnya. Sebagaimana kita menginginkan bagaimana Padang menjadi kota cerdas bencana," imbuhnya.
Sementara, Rektor Unpar, Dr Mangadar Situmorang, mengatakan terima kasih karena pihaknya telah dapat melakukan penelitian terkait kondisi geologis Kota Padang. Sebagai salah satu perguruan tinggi tertua di Indonesia Unpar juga mengemban tugas mulia melalui semangat tri dharma pendidikan yakni pengajaran, penelitian, dan pengabdian.
"Kota Padang menjadi istimewa bagi kami, karena memiliki warisan sejarah yang luar biasa disertai banyaknya tokoh nasional yang lahir dari Kota Padang, Sumatera Barat tersebut. Semoga, sinergitas antara Unpar dengan Pemko Padang serta beberapa perguruan tinggi yang lainnya selama ini dapat lebih ditingkatkan. Salah satunya tindak lanjut berupa kerja sama," ucap Mangandar.
Ia mengungkapkan, sejauh ini ia melihat Padang memang harus disiapkan dalam mitigasi bencana berawal dari pascagempa 2009 lalu. Baik itu masyarakatnya, bangunan-bangunannya, teknis dan untuk jangka panjang seperti seawall (dinding laut) yang berfungsi mengamankan warga kota dari amukan air laut terutama ketika terjadi tsunami.
"Kami rasa Pemko Padang telah menyikapinya beranjak dari gempa 2009. Karena memang bencana itu memang tidak bisa kita tentukan kapan dan dimana terjadinya. Namun kita di Kota Padang harus terus melakukan mitigasi bencana," tukasnya.
Penulis:
Editor: Devan Alvaro
Sumber:
Berita Terkait
- Debat Pamungkas Pemilihan Wali Kota dan Wakil Wali Kota Padang Berlangsung 3,5 Jam
- Reses Dapil Masa Sidang I ke Kecamatan Nanggalo, Evi Yandri Terima 30 Aspirasi Warga
- LUTD PLN, Wujudkan Mimpi Asmanidar 'Bertemu' Prabowo-Gibran
- Debat Pilkada Padang 2024, Cawakonya Lulusan Luar Negeri, Panelisnya Dosen dan Akuntan
- Kombes Ferry Harahap Wisuda Gelar Doktor Administrasi Publik, Ini Harapan Plt Gubernur Sumbar