Ujian Keimanan dalam Menegakan Kebaikan

*Mochammad Nasrudin

Jumat, 27 Maret 2020 | Opini
Ujian Keimanan dalam Menegakan Kebaikan
Mochammad Nasrudin - Monas Inspire Institute

Kalau ini termasuk perintah agama, maka mengingkari perintah Ulil Amri untuk mengganti sholat Jumat dengan dzuhur sementara waktu demi kemaslahatan umat, adalah bentuk ketidak-imanan kita terhadap Allah dan rosul-Nya.

Apa kandungan perintah Allah dalam Fatwa ulama dan kebijakan Ulil amri tersebut?

Allah melarang kita melawan bahaya. Allah melarang kita menjaga diri dari kerusakan dan malapetaka. Wa la tulkuu biadikum ila tahlukah. Janganlah kalian menjerumuskan diri ke dalam kebinasaan.

Corona adalah penyakit wabah yang Allah jadikan sebagai tentaranya untuk menguji manusia. Sama halnya air, pasir, api dan lain-lain, virus juga tentara Allah yang mengikuti perintah Allah untuk menguji kita. Virus menjadi bahaya atas ijin Allah.

Seandainya ada badai pasir menerjang kampung kita, apakah kita menghindari bahaya terjangan pasir tersebut atau kita melawannya?

Kaau kita melawannya, tidak mau sembunyi untuk sementara dengan alasan tawakal dan lebih takut Allah daripada pasir, berarti kita dzolim dan bunuh diri. Hukum bunuh diri haram karena kita merusak diri kita.

Kalau kita menghindari bahaya, maka kita beriman karena melaksanakan perintah Allah. Karena sifat bahayanya pasir, karena atas perintah Allah yang wajib kita hindari, maka Allah perintahkan kita untuk menghindarinya.

Nah, sekarang Allah menguji kita melalui wabah virus Corona yang menular dan penyebarannya cepat saat mulai menjangkiti kita. Sifatnya tidak nampak dan berbahaya. Virus ini juga tentara Allah yang berbahaya atas kehendak Allah.

Menyikapi keberadaan virus ini, apakah kita akan melawannya dengan tawakal tanpa berikhtiar untuk menghindarinya dengan alasan lebih takut pada Allah dibanding pada virus?

Jika ini sikap kita, kita sedang melakukan upaya bunuh diri, karena mengingkari perintah Allah untuk menghindari bahaya yang Alloh takdirkan. Namun, kalau kita menghindari bahaya virus Corona ini, maka kita sejatinya sedang menjalankan perintah Allah yang memberi takdir terhadap sifat virus yang bahaya dan wajib dihindari.

Kita menghindari virus Corona, bukan bentuk ketakutan kita lebih tinggi kepada Corona dibanding takut kepada Allah. Justru kita sedang menunjukkan ketaatan kita kepada Allah SWT, karena Allah minta kita menghindari bahayanya karena ketentuan Allah.

Halaman:

*Monas Inspire Institute

Bagikan:
Dr. Rhandyka Rafli, Sp.Onk.Rad(K)

Kesenjangan Pelayanan Kanker: Tantangan dan Harapan

Opini - 01 Mei 2024

Oleh: Dr. Rhandyka Rafli, Sp.Onk.Rad(K)

Muhammad Fadli.
Ketua Pusat Studi Humaniora Universitas Andalas

Fenomena Politik Keluarga dan Tantangan Demokrasi Kita

Opini - 08 Maret 2024

Oleh: Dr Hary Efendi Iskandar

Dr. Hary Efendi Iskandar

Benarkah Gerakan Kampus Partisan

Opini - 27 Februari 2024

Oleh: Dr. Hary Efendi Iskandar

Nadia Maharani.

Kejahatan Berbahasa di Dirty Vote

Opini - 13 Februari 2024

Oleh: Nadia Maharani