Pasir Pulau Angso Duo nan Selembut Bulu Angsa
*Al Imran
Penuturan Adi, salah seorang guide lokal, setiap pekannya, tak kurang dari 1.000 orang datang berkunjung ke gugusan pulau-pulau kecil tersebut. Adi yang biasa mangkal di RM Tepi Laut, di Pantai Gondoriah itu, juga menyediakan kapal kayu yang dilengkapi mesin tempel berkekuatan 10 PK, untuk membawa pengunjung berkeliling keempat pulau tersebut.
Setiap kali keberangkatan dari Pantai Gondoriah menuju Pulau Angso Duo, jumlah penumpang yang dipersyaratkan minimal 10 orang. Berangkat mulai pukul 09.00 WIB dengan waktu tempuh selama 15 menit. Adi mematok tarif sebesar Rp150.000 --perjalanan sejauh 1,9 mil--, untuk bisa menikmati paket wisata ke Pulau Angso Duo berikut pulau-pulau yang ada di sekitarnya.
Menumpang kapal mesin milik nelayan setempat, jadi alternatif menuju Pulau Angso Duo selain dengan menumpang speed boat. Berangkat mulai pukul 09.00 WIB dari Pantai Gondoriah. (foto: zulfadli muchtar/valora.co.id)
Harga ini, sudah termasuk transportasi pergi dan pulang, bermain sejumlah wahana air, menyelam serta foto-foto ekslusif di spot-spot terindah di pulau tersebut. Jika beruntung, wisatawan juga bakal menikmati rombongan lumba-lumba yang berenang di sisi pulau yang menghadap Samudera Hindia, sebagai bonus dari Sang Pencipta.
Puas di Pulau Angso Duo, pengunjung akan diajak beralih ke Pulau Kasiak. Pulau yang dilengkapi Menara Mercusuar ini, puncaknya kerap dijadikan lokasi foto selfie dengan latar Samudera Hindia. Sayangnya, karena membahayakan, ber-selfie ria di puncak mercusuar ini kini dilarang.
Khusus bagi penyelam ataupun pemburu foto bawah laut, keempat pulau ini juga miliki tantangan tersendiri. Karena, terumbu karang tepian-nya (fringing reefs) hanya berada pada kedalaman 0,5 hingga 5 meter. Selain itu, pasir putihnya juga lembut seperti halusnya bulu angsa --sesuai nama Pulau Angso yang berarti angsa--, jadi spot menarik untuk didokumentasikan. Pemandangan nyaris serupa, juga bisa dinikmati di Pulau Tangah dan Pulau Ujung.
Pasir pantai di Pulau Angso Duo, kerap diibaratkan dengan selembut bulu angsa sesuai nama pulau yang mengambil nama Itik Angsa. (foto: zulfadli muchtar/valora.co.id)
Lokasi Konservasi Penyu
Pesona lain dari keempat pulau ini yakni telah jadi lokasi bertelurnya penyu. Pulau yang paling banyak ditemukan penyu bertelur yakni Pulau Kasiak. Penyu Belimbing yang merupakan spesies langka, juga menjadikan Pulau Kasiak sebagai kelanjutan proses regenarasinya yang lamban.
*Wartawan Utama, Jurnalis valora.co.id
Opini Terkait
Kemenangan Kebenaran (Pelajaran Moral dari Kasus Dr Khairul...
Opini - 16 November 2024
Oleh: Zaiyardam Zubir
Tanpa Perencanaan Matang, Tujuan Humas Bagai Mimpi di Siang...
Opini - 18 Mei 2024
Oleh: Yandra Mulyadi