Sekolah 5 Hari Kerja: Tantangan dan Trik untuk Orangtua

*Yosi Molina, M.Psi, Psikolog*

Senin, 04 September 2023 | Opini
Sekolah 5 Hari Kerja: Tantangan dan Trik untuk Orangtua
Yosi Molina, M.Psi, Psikolog*

Trik dan strategi untuk orang tua untuk sekolah 5 hari:

1. Membantu anak mengatur jadwal harian yang efisien

Orangtua dapat bekerja sama dengan anak-anak untuk merencanakan jadwal harian yang efisien, terutama di Sabtu dan Ahad yang sangat luang.

Orangtua juga dapat merencanakan kegiatan alternatif yang bermanfaat untuk mengisi waktu luang anak-anak di akhir pekan, seperti aktivitas di luar rumah atau kegiatan seni, sehingga mereka dapat menjauh dari layar dan mengembangkan minat serta keterampilan yang beragam.

Dengan cara ini, orangtua dapat memastikan bahwa waktu luang anak-anak tidak hanya diisi dengan aktivitas yang positif, tetapi juga mendukung perkembangan mereka secara keseluruhan.

2. Memberikan dukungan emosional dan motivasi

Mendukung emosional anak adalah kunci untuk membantu mereka mengatasi tekanan akademik. Orangtua harus selalu siap mendengarkan dan memberikan dorongan positif.

3. Mendorong kegiatan ekstrakurikuler dan life skill yang seimbang:

Orangtua memiliki peran kunci dalam membantu anak-anak mereka memilih dan mengelola kegiatan ekstrakurikuler yang sesuai dengan minat dan bakat mereka tanpa melebih-lebihkan.

Namun, saat melihat keluangan waktu di Sabtu dan Ahad, ini juga menjadi kesempatan bagi orangtua untuk melatih life skill anak agar mereka bertanggung jawab terhadap diri sendiri.

Ini termasuk mengajarkan anak-anak cara mencuci baju, membantu orangtua dalam pekerjaan rumah seperti memasak, menyapu dan merapikan rumah.

Orangtua juga dapat mendorong anak untuk terlibat dalam aktivitas keluarga besar atau kegiatan masyarakat, seperti menolong dalam acara baralek atau kegiatan sosial.

Tujuannya bukan hanya untuk melatih keterampilan praktis, tetapi juga untuk membantu anak belajar tentang peran dan fungsi sosialnya dalam masyarakat.

Dengan demikian, anak-anak dapat terbantu dalam menemukan identitas diri mereka melalui pembelajaran budaya dan istiadat Minangkabau, yang dapat diperoleh melalui keterlibatan aktif dalam aktivitas di waktu luang tersebut.

Semoga dari pengalaman ini, anak-anak dapat belajar raso pareso, menjadi individu yang kuat dan berpengaruh dalam ranah Minang.

Halaman:

*Psikolog Klinis Anak

Bagikan:
Kampus FMIPA Unand

Pentingnya Kesantunan Berbahasa di Media Sosial

Opini - 25 November 2024

Oleh: Kelompok 3

Erison A.W.

Dr Rasidin Diangkat jadi Wali Kota

Opini - 16 Agustus 2024

Oleh: Erison A.W.

Hamriadi S.Sos ST

Putra Daerah di Pusaran Pilkada Bukittinggi

Opini - 16 Juli 2024

Oleh: Hamriadi S.Sos ST

Dosen FISIP Unand.

UKT Mahal, Tak Usah Kuliah

Opini - 20 Mei 2024

Oleh: Dr Emeraldy Chatra