Terdiri dari Tiga Varietas: Beras Rajo Pasisia Siap Masuk Pasar Modern

Jumat, 29 September 2017, 17:08 WIB | Kab. Pesisir Selatan
Terdiri dari Tiga Varietas: Beras Rajo Pasisia Siap Masuk Pasar Modern
Bupati Pessel, Hendrajoni menanam padi dengan alat mesin pertanian, rice planter, beberapa waktu lalu. Dengan mekanisasi pertanian ini diharapkan, musim tanam bisa dipercepat jadi tiga tahun sekali. (humas)

VALORAnews - Pemerintah Kabupaten Pesisir Selatan (Pessel), Sumatera Barat, menjadwalkan beras lokal daerah dengan label 'Beras Rajo Pasisia' masuk pasar tradisional dan modern.

Bupati Pessel, Hendrajoni mengungkapkan, langkah tersebut bagian dari upaya mengenalkan brand beras lokal daerah ujung selatan Sumbar tersebut, yang dinilai memiliki daya tarik tersendiri, dibanding beras lokal daerah lain yang sudah duluan masuk pasaran (baik lokal dan modern).

Baca juga: PILKADA 2024: Bagi Paslon HJ-RI, Nomor Urut 2 Bermakna Kembali Mengabdi untuk Pessel

"Kita (Pemkab Pessel) punya brand lokal yang tergolong bagus dan setidaknya sudah layak di-booming-kan ke pasaran," katanya, di Painan, baru-baru ini.

Targetnya, terang Hendrajoni, jelas untuk mendongkrak popularitas dan meningkatkan harga beras asal Kabupaten Pessel.

Baca juga: PILKADA 2024: DPC PPP Pessel Gelar Konsolidasi untuk Menangkan Pasangan Hendrajoni-Risnaldi

"Saat ini, Pemkab Pessel tengah memaksimalkan model pengemasannya, untuk bisa jadi daya-tarik pembeli, dan bersaing disisi harga jual," ungkap Hendrajoni.

Baca juga: PILKADA 2024: Setelah PPP, Giliran NasDem Resmi Usung Hendrajoni-Risnaldi di Pessel

Kepala Dinas Tanaman Pangan Hortikultura dan Perkebunan Kabupaten Pessel, Jumsu Trisno menambahkan, target Beras Rajo Pasisia masuk pasar modern tersebut, direncanakan pada tahun depan.

"Kita upayakan di tahun depan, dan saat ini tengah dalam pemaksimalan langkah-langkah ke arah tersebut," katanya, kemarin di Painan.

Baca juga: PILKADA 2024: PPP Serahkan Dukungan Resmi ke Hendrajoni dan Risnaldi di Pilkada Pessel

Menyoal pasar modern tempat pemasaran, Pemkab Pessel sudah mendapat respon baik dari pihak Pemprov Sumbar, yakni di pasar modern Minang Mart di Padang.

"Ini untuk tahap awal, dan selanjutnya akan dicoba di pasar-pasar modern lainnya," terang Jumsu.

Baca juga: Sblf Myriset Gelar Survei Persepsi Jelang Pilkada Pessel 2024, Elektabilitas Hendrajoni Jauh Tinggalkan Rusma Yul Anwar

Brand Beras Rajo Pasisia, beber Jumsu, Pemkab Pessel memprioritaskan 3 (tiga) jenis varietas unggulan asli daerah, yakni: Varietas Bawaan, Sarai Sarumpun dan Sokan Kubang.

Untuk Varietas Bawaan, justru sudah bersertifikat alias sudah dipatenkan sebagai varietas padi sawah lokal asli asal Kabupaten Pessel. Hal ini berdasarkan Keputusan Menteri Pertanian RI Nomor: 187/Kpts/SR.120/2/2014, tertanggal 7 Februari 2014, yang ditandatangani Menteri Pertanian RI, Suswono.

"Dalam waktu dekat, satu dari verietas lagi yakni Sarai Sarumpun juga akan diusulkan setifikasinya," kata Jumsu.

"Varietas yang paling diunggulkan dari brand Beras Rajo Pasisia, adalah si Sokan Kubang," terangnya.

Di sisi optimasi target panen brand beras Rajo Pasisia tadi, beber Jumsu, pihaknya juga tengah mengenjot SDM para petani di sejumlah daerah lokasi tanam.

"Salah satunya dengan memaksimalkan penyuluh ke lokasi-lokasi tadi. Di mana, para penyuluh akan sharing pengetahun bersama petani terkait tata cara tanam yang baik, dengan target hasil yang maksimal dan meningkat dari tahun ke tahun," jelasnya.

Data BPS tahun 2015, Produksi Pertanian di Kabupaten Pessel didominasi tanaman padi sawah. Kecamatan penghasil terbesar adalah Lengayang dengan 43.101 Ton dan terkecil Kecamatan IV Nagari Bayang Utara dengan 7008 Ton.

Luas sawah irigasi juga mengalami peningkatan sebesar 611 HA dari 20.827 HA di tahun 2014 menjadi 21.438 HA di tahun 2015.

Untuk total luas area lahan sawah 31.225 HA, dengan rincian Sawah Irigasi 21.438 HA, Sawah Tadah Hujan 9.397 HA, Sawah Pasang Surut 79 HA (hanya di Kecamatan Airpura), dan Sawah Lebak 320 HA (Lengayang, Sutera dan Koto XI Tarusan).

Sawah Irigasi terluas berada di Kecamatan Lengayang yakni 3.090 HA, sedangkan Sawah Tadah Hujan di Linggo Sari Baganti 2.425 HA.

Sedangkan Total Luas Tanam di tahun 2015: 62.434 HA, Luas Panen 62.327 HA, dengan Produksi 317.382,96 Ton, rata-rata panen 50,92 kwintal/ha. (adv)

Editor: Mangindo Kayo

Bagikan: