Palito Nyalo Gelar Pelatihan Manajemen Seni: Pelaku Seni Tradisi Tak Mampu Ikuti Perubahan Zaman
Saparman menambahkan, seorang pelatih seni dan budaya merupakan profesi sosial namun dituntut sempurna. Karena dipundak mereka tertumpang program yang besar dalam melestarikan seni dan budaya.
"Untuk itu, mereka harus dibekali dengan kemampuan mengajar yang mumpuni untuk mewariskan ilmu seni dan budaya tersebut," terang dia.
Kemudian, Hendri Yusuf, praktisi seni tradisi di Kota Padang menitikberatkan peran serta seluruh elemen masyarakat, pemerintah dan pihak swasta dalam menjaga keberlangsungan seni tradisi. Keterlibatan orang tua, ninik mamak, lingkungan memiliki andil besar dalam mendukung program pelestarian seni tradisi ini.
"Terlebih dalam menyikapi fenomena generasi muda di Padang saat ini. Geenrasi muda cenderung menyukai kegiatan negatif yang berlawanan dengan tata cara adat budaya dan agama. Jika tidak didukung oleh ketiga elemen tersebut, apapun bentuk program yang dirancang dalam melestarikan seni tradisi dan budaya tidak akan berjalan dengan baik," nilainya.
Pelatihan manajemen kelompok seni tradisi yang dilaksanakan oleh Kelompok Palito Nyalo tersebut merupakan salah satu upaya yang dilakukan Palito Nyalo dalam rangka menjaga keberlangsungan dan pewarisan seni tradisi dan budaya di kota padang.
"Kami berharap, pelatihan manajemen ini, kelompok seni tradisi di Padang mampu menyikapi perkembangan zaman dan program pewarisan terus berjalan di Padang," terang Dasrul, ketua Palito Nyalo.(rls)
Penulis:
Editor:
Sumber:
Berita Terkait
- Debat Pamungkas Pemilihan Wali Kota dan Wakil Wali Kota Padang Berlangsung 3,5 Jam
- Reses Dapil Masa Sidang I ke Kecamatan Nanggalo, Evi Yandri Terima 30 Aspirasi Warga
- LUTD PLN, Wujudkan Mimpi Asmanidar 'Bertemu' Prabowo-Gibran
- Debat Pilkada Padang 2024, Cawakonya Lulusan Luar Negeri, Panelisnya Dosen dan Akuntan
- Kombes Ferry Harahap Wisuda Gelar Doktor Administrasi Publik, Ini Harapan Plt Gubernur Sumbar