Kepala Sekolah Kembali Masuk Sekolah di Program SPC

Kamis, 08 Desember 2016, 15:37 WIB | Kabar Daerah | Kab. Agam
Kepala Sekolah Kembali Masuk Sekolah di Program SPC
Foto bersama Kepala Sekolah (Kepsek) dari berbagai SD/MI Kabupaten Agam, dalam agenda Benchmarking, salah satu rangkaian kegiatan Program School for Principal (SPC), Sekolah Guru Indonesia (SGI) Dompet Dhuafa. (istimewa)

VALORAnews - Bagaimana rasanya ketika Kepala Sekolah (Kepsek) kembali belajar dan 'masuk sekolah.'

"Rasanya beruntung sekali. Karena saya bisa mempelajari pola pendidikan di sekolah lain," ungkap Kepsek SDN 16 Padang Kudo, Kabupaten Agam, Yanti Fitrarina.

Nah, pembelajaran yang diterima Bu Yanti dan 18 Kepsek lain asal berbagai SD/MI di Agam ini, maksudnya bukan kembali mengikuti kelas di bangku sekolah, melainkan dalam agenda benchmarking, salah satu rangkaian agenda dalam Program School for Principal (SPC), Dompet Dhuafa.

"Benchmarking merupakan rangkaian kegiatan Sekolah Guru Indonesia (SGI) program SPC yang bertujuan untukk melihat serta mengembangkan nilai-nilai yang didapat di sekolah model agar dapat diterapkan disekolah masing-masing Kepsek peserta SPC," papar Fasilitator SGI Sumbar, Tryas Wardani, Kamis (8/12/2016).

Baca juga: Satgas Penanggulangan Bencana Bersihkan Masjid Jami' Sungai Pua

Benchmarking dilaksanakan di dua SD di Agam, sembilan Kepsek melakukan pembelajaran di SD Islam Khaira Ummah didampingi Tryas Wardani. Sedangkan 10 lainnya melakukan pembelajaran di SD Islam Citra Al Madinah didampingi Fasilitator SGI, Rizki Ikhwan.

Meski agenda telah berlangsung seminggu lalu, namun para Kepsek amat merasakan manfaat rangkaian kegiatan SPC. Program ini adalah pelatihan selama tiga bulan yang bertujuan untuk meningkatkan kapasitas kepemimpinan kepala sekolah melalui keterampilan managemen dan supervisi pembelajaran, sehingga melahirkan pemimpin transformatif dengan karakter Pengajar, Pendidik dan Pemimpin (3P).

Tak hanya mengikuti perkuliahan, 19 Kepsek ini diikutsertakan dalam berbagai pelatihan, seperti military super camp, benchmarking,supervisi (penilaian kinerja guru), budaya sekolah, pengembangan kurikulum, penelitian tindakan sekolah (PTS), training for trainer hingga wisuda.

Para Kepsek peserta SPC merasa amat bersyukur dapat mengikuti tahapan benchmarking. Mereka mendapat ilmu baru seperti yang ia temui di SD I Citra Al Madinah, yakni penerapan pendidikan inklusi bagi anak berkebutuhan khusus.

Baca juga: Setelah 6 Hari, Pencarian Korban Longsor di Sungai Pua Libatkan 2 Anjing Pelacak

"Saya jadi tertarik dan tertantang untuk menerapkannya pola pembelajaran dan kurikulumnya di sekolah saya," tekad Bu Yanti. (rls/kyo)

Penulis:
Editor:
Sumber:

Bagikan: