Nilai Proyek Fly Over Sitinjau Lauik Tembus Rp2,7 Triliun, Audy: Melalui Skema KPBU Bank Nagari Sanggupi Rp500 Miliar
JAKARTA (15/11/2024) - Proyek Fly Over Sitinjau Lauik akan dibiayai melalui skema Kerja Sama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU). Dimana, anggaran pembiayaan proyek ini telah disetujui Rp2,7 triliun.
"Kita berharap, Bank Nagari sebagai bank lokal milik pemerintah daerah, dapat dilibatkan dalam skema proyek ini," ungkap Plt Gubernur Sumatera Barat (Sumbar), Audy Joinaldy.
Hal itu dikatakan Audy didampingi Direktur Utama Bank Nagari dan rombongan lain, saat rapat dengan Dirjen Bina Marga Kementerian PUPR, Rachman Arief Dienaputra di Kementerian PUPR, Jakarta, Jumat.
Turut serta dalam rapat tersebut, Dirjen Pembiayaan Infrastruktur Kementerian PUPR, Yongki; Dirut Bank Nagari, Gusti Chandra; Pj. Sekretaris Daerah Sumbar, Yozawardi.
Kemudian, Staf Ahli Gubernur, Maswar Dedi; Kepala Dinas BMCKTR Sumbar, Era Sukma Munaf; Kepala Dinas Perkimtan, Rifda Beti dan Kepala Biro Administrasi Pimpinan Setdaprov Sumbar, Mursalim.
Dari Rp2,7 triliun anggaran yang ditetapkan, sambung Audy, Bank Nagari atau Bank Pembangunan Daerah (BPD) Sumbar menyanggupi pembiayaan senilai Rp500 miliar.
Sisanya, ungkap Audy, juga dapat dibiayai melalui sindikasi bank daerah.
"Oleh karena itu, kami sangat berharap persetujuan pemerintah pusat untuk melibatkan Bank Nagari di Sitinjau Lauik," ujar Audy.
Audy menyebutkan, keinginan kuat Pemprov Sumbar agar Bank Nagari terlibat dalam pendanaan Fly Over Sitinjau Lauik didasari oleh keberadaan proyek tersebut di Sumbar.
Sehingga, keterlibatan bank lokal daerah diyakini akan mengangkat muruah Sumbar di mata publik.
"Selain itu, kami meyakini jika Bank Nagari terlibat dan berhasil mendukung pelaksanaan proyek ini, maka ini akan menjadi role model bagi bank lokal di daerah lain untuk terlibat dalam proyek skala nasional di daerah masing-masing," ucap Audy.
Penulis: Al Imran
Editor: Mangindo Kayo
Sumber:
Berita Terkait
- Dharmasraya Alami Deflasi Periode Oktober 2024
- Angka Pengangguran Sumbar Lebihi Nasional, Audy: Kemiskinan Ekstrim Nomor 2 Terendah di Indonesia
- Pendidikan Inklusi Keuangan Harus Dimulai Sejak Dini
- Audy Joinaldy Terangkan 5 Potensi yang Harus Dipahami BUMD, BLUD dan Bumdes
- Sumbar Diancam Deflasi, Albert: Visi Ekonomi Calon Kepala Daerah Tak Jelas, Kemampuan Keuangan Rendah Pula