Penanganan Unjuk Rasa di Pulau Rempang Dinilai Serampangan, Netty: Pendidikan Jauh Lebih Penting dari Proyek Strategis

Jumat, 08 September 2023, 21:37 WIB | News | Nasional
Penanganan Unjuk Rasa di Pulau Rempang Dinilai Serampangan, Netty: Pendidikan Jauh Lebih...
Anggota Komisi IX DPR RI, Netty Prasetiyani Aher.

JAKARTA (8/9/2023) - Anggota Komisi IX DPR RI, Netty Prasetiyani Aher menegaskan, Kapolri harus bertanggungjawab dan tegas mengevaluasi manajemen penggunaan gas air mata oleh aparat dalam menangani unjuk rasa.

"Apakah SOP penggunaannya tidak mempertimbangkan keberadaan anak-anak dan lingkungan sekolah. Kenapa aparat bisa sembrono begitu, hingga asapnya mengenai siswa-siswa sekolah," kata Netty melalui keterangan tertulis, Jumat.

Dia mendesak Kapolri, segera bertanggung jawab atas buruknya manajemen penggunaan gas air mata yang mengenai siswa sekolah, saat mengamankan unjuk rasa warga di Pulau Rempang, Batam.

Berdasarkan liputan video yang beredar di media sosial, terlihat sebuah sekolah dipenuhi kepulan asap gas air mata.

Kemudian, tampak siswa-siswa sekolah menangis ketakutan, saat terjadi bentrokan antara warga dan aparat pada Kamis, 7 September 23, di Pulau Rempang, Batam.

"Tidak hanya itu, belasan murid SMP Negeri 22 Tanjung Kertang, Rempang, pingsan dan lemas terkena gas air mata yang ditembakkan kepolisian, saat bentrokan terjadi," ujar Netty.

Menurut Wakil Ketua FPKS DPR RI ini, penggunaan gas air mata bisa berdampak fatal terhadap kesehatan, apalagi yang kena ini adalah anak-anak.

Menurut penjelasan ahli kesehatan, dikutip Netty, dampak gas air mata di antaranya dapat mengakibatkan iritasi kimia yang dapat menyebabkan lakrimasi atau mata berair, blefarospasme yaitu sulit membuka mata, nyeri superfisial seperti sensasi terbakar pada mata, reaksi alergi dermatitis kontak pada mata dan pandangan kabur.

Selain soal manajemen penggunaan gas air mata, Netty juga mengingatkan pemerintah, agar proses pembangunan proyek strategis nasional tidak mengorbankan masyarakat.

"Proyek strategis harus memberi dampak pada kesejahteraan rakyat. Jangan sampai pembangunannya justru mengorbankan masyarakat, institusi pendidikan dan anak-anak di Batam," tegasnya.

"Generasi masa depan bangsa yang sehat dan berpendidikan jauh lebih penting dari proyek tersebut," tambah Netty.

Halaman:

Penulis: Al Imran
Editor: Mangindo Kayo
Sumber:

Bagikan: