RUSMA YUL ANWAR: Dialog ASB Padang TV, Ibarat Gajah Masuk Kebun Tebu
Tolak Usulan Honorer Dirumahkan
Terakhir, hal yang ke Tiga, perlu dijelaskan : ada yang menyampaikan, ini adalah kepentingan Bupati Pessel, ya jelas tidak.
"Hanya orang orang yang tidak punya logika politiklah yang bisa berkata seperti itu," ujarnya.
Kalau kami kurangi anggaran - anggaran daerah itu, anggaran - anggaran Wali Nagari, Perangkat Nagari itu kami kurangi, pasti secara politik merugikan kami selaku Bupati Pessel. Hitungan politiknya.
Logika politiknya, tetapi karena kami tidak berpikir persoalan politik 2024, maka kebijakan itulah yang kami ambil.
Itu benar, ketika Kepala BPKPAD datang kepada kita, pak anggaran kita itu yang bebas hanya 514 miliar.
Begitu dibayar gaji 490 miliar tersisa sekian pak. Pilihannya tenaga honor kita rumahkan.
"Saya bilang jangan. Ini akan berakibat fatal," ujar Rusma Yul Anwar.
Bukan karena persoalan pilih - memilih, tapi di sisi kemanusiaannya.
Mereka yang selama ini mendapat penghasilan, otomatis hilang dan dirumahkan, akan bertambah lagi penduduk yang miskin.
Untuk itu, saya minta kepada Kepala BPKPAD, kalau bisa dikurangi semuanya TPP Pegawai.
Penulis:
Editor:
Sumber:
Berita Terkait
- PILKADA 2024, BAWASLU: Awasi Ketat Distribusi Surat C Pemberitahuan ke Pemilih
- PILKADA PESSEL 2024: Cawabup Nasta Oktavian Dilaporkan ke Polisi dan Bawaslu
- HUT GOLKAR ke 60: DPD Pessel Gelar Senam Ceria Bertabur Hadiah
- PILKADA 2024, Era Sukma Munaf: Wali Nagari Jangan Terlalu Simpati, Sanksi Berat Menanti
- KETERBUKAAN INFORMASI Badan Publik di Pessel Kembali Diuji